ADVERTISEMENT

Bisa Jadi Bom Waktu, TPA Rawa Kucing Perlu Segera Dibenahi

Jumat, 2 Desember 2022 11:05 WIB

Share
TPA Rawa Kucing. (Ist)
TPA Rawa Kucing. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Rusaknya alat berat, menghambat pengangkutan di bak-bak sampah yang berada di wilayah. Sehingga, yang seharusnya dapat diangkut dua rit, hanya bisa satu.

"Persoalan mereka kan hanya mengangkut buang. Mereka angkut, buang ke TPA, tidak ada pengelolaan signifikan. Pengelolaan apa yang mereka lakukan? Mereka cuma mengelola ini bagai mana caranya sampah ini di buang," paparnya.

Kepala UPT TPA Rawa Kucing, Risdiana Setiawan mengatakan, saat ini pihaknya memanfaatkan landfill lantaran luas lahan tidak dapat bertambah.

"Langkah awal yang kita harus lakukan adalah melakukan penangkaran, mudah-mudahan space yang ada masih bisa kita manfaatkan sambil mempersiapkan proses yang lebih terintegrasi lagi, yaitu dengan pengelolaan sampah menjadi energi listrik," ungkapnya.

"TPA Rawa Kucing itu luas wilayah 31 hektar, untuk penampungan sampah sendiri sekitar 20 hektar, selebihnya untuk akses jalan, bibit kompos, kantor, jembatan timbangan dan lainnya," sambungnya.

Selain menunggu PSEL, sejumlah pengelolaan sampah dilakukan, mulai dari membuat kompos dari sampah organik sampai aktivitas pemulung yang mengurangi penumpukan pada landfill.

"Disini juga masih ada aktivitas dari pemulung, itu juga mengurangi sampah lah yang tadinya harus masuk landfil jadi masuk ke pemulung. Kemudian juga ada yang dijadikan kompos dimanfaatkan oleh masyarakat itu juga bagian bagian dari fasilitas. Memang seharusnya sih bisa lebih dari itu, ya mudah mudahan ke depan kita bisa lebih banyak lagi model model pemerosesannya di TPA," katanya.

Namun, pihaknya optimistis dapat mengatasi permasalahan yang ada. Belum lagi, kata dia, terdapat sejumlah masyarakat sekitar yang komplen dengan kemacetan yang disebabkan oleh antrean armadanya. (Muhammad Iqbal)

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Muhammad Iqbal
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT