ADVERTISEMENT

Sudah 11 Tahun Menderita Gagal Ginjal Akut, Pemerintah Dianggap Abai terhadap Tiara

Senin, 28 November 2022 21:33 WIB

Share
Ketua LSM Poros Rawamangun Rudy Darmawanto saat mengunjungi Tiara Nurhikmah Nisa dan Ibunda Iin di kontrakannya, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (foto: ist)
Ketua LSM Poros Rawamangun Rudy Darmawanto saat mengunjungi Tiara Nurhikmah Nisa dan Ibunda Iin di kontrakannya, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ibu Iin menegaskan, BPJS hanya menanggung biaya berobat, tetapi tidak mengcover biaya beli obat jantung dan beli oksigen.

"Pemerintah Provinsi Jawa Timur sama sekali tidak mau tahu penderitaan kami," kata Ibu Iin.

Abainya Pemprov Jawa Timur itu dikecam oleh Rudy Darmawanto.

"Pemerintah di mana? Seharusnya Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Pusat mesti hadir, membantu biaya pengobatan Tiara secara menyeluruh.

"Jangan biarkan masalah penderitaan Tiara dan keluarganya. Pemerintah seharusnya memperhatikan penderitaan anak-anak muda harapan bangsa, " kata Rudy Darmawanto Full yang diungguh di Tiktok.

Seperti diketahui, LSM Poros Rawamangun sangat aktif mengkritisi peran pemerintah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang dianggap lalai dan abai terhadap kasus gagal ginjal akut yang diderita masyarakat Indonesia. Ada lebih dari 300 anak meninggal dunia.

Rudy mendorong Bareskrim Polri menetapkan pejabat BPOM menjadi tersangka kasus gagal ginjal akut ini karena lalai dan abai terhadap peredaran sirup yang mengandung bahan -bahan berbahaya yang dipastikan me jadi penyebab gagal ginjal anak-anak bangsa.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT