Kades Purwaraja di Pandeglang Ngaku Keluarga yang Tinggal di Gubuk Reot Sudah Beberapa Kali Diajukan Program RTLH 

Sabtu, 26 November 2022 11:38 WIB

Share
Satu keluarga di Menes Pandeglang yang tinggal di gubuk. (Foto: Ist).
Satu keluarga di Menes Pandeglang yang tinggal di gubuk. (Foto: Ist).

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Ini mungkinan yang disebut kemiskinan ekstim. Satu keluarga tinggal di gubuk di Kampung Kaduperep, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Pandeglang.

Kades Purwaraja di Pandeglang mengaku untuk keluarga yang tinggal di gubuk reot tersebut sudah beberapa kali diajukan untuk mendapat program RTLH (pembangunan Rumah Tidak Layak Huni).

Namun, ternyata upaya tersebut belum membuahkan hasil, sehingga satu keluarga tersebut belum memiliki tempat tinggal yang layak untuk kenyamanan hidupnya. 

"Tahun 2021 lalu kami sudah mengajukan beberapa RTLH, termasuk rumah pak Suminta. Namun dari pengajuan itu hanya dua yang direalisasi, sementara untuk keluarga Suminta belum," ungkap Iwan, Kepala Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Pandeglang, Sabtu (26/11/2022). 

Dikatakannya, memang rumah Suminta yang dulu itu ambruk dan tidak bisa dihuni lagi. Pasca kejadian itu juga, pihaknya langsung berupaya untuk mengajukan bantuan pembangunan rumah kepada Pemkab Pandeglang. 

Alih-alih pengajuan yang dilakukannya selama ini belum terealisasi juga, hingga akhirnya bangunan rumah warganya yang ambruk setahun lalu itu belum tertangani juga. 

"Tapi upaya terus kami lakukan. Karena kasihan juga warga kami yang rumahnya ambruk itu belum punya tempat tinggal yang layak," katanya. 

Memang sementara ini jelas Iwan, keluarga Suminta tersebut tinggalnya kadang di rumah mertuanya di Kampung Sindangresmi, dan terkadang di gubuk yang dekat dengan lokasi rumahnya yang ambruk tersebut. 

"Tapi kalau malam hari, keluarga pak Suminta tidurnya di rumah mertuanya. Namun gubuk itu hanya di tempati pada waktu siang hari saja, karema pak Suminta punya aktivitas di sana (Kampung Kaduperep-red)," jelasnya.

Pihaknya pun berharap, pemerintah bisa segera memprioritaskan untuk pembangunan rumah warganya yang ambruk tersebut. Agar warganya itu memiliki tempat tinggal dan kehidupan yang layak. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar