ADVERTISEMENT

Nah Ini Dia: Pacaran Kena Saraf Kejepit Orangtua Minta Putus Saja

Kamis, 24 November 2022 05:54 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Cinta Nuryanto, 28, pada Anisah, 25, tak diragukan lagi. Antar calon besan juga sudah setuju untuk diproses di KUA. Tapi gara-gara Anisah sakit syaraf kejepit, orangtua Nuryanto minta hubungan diputus saja. Berat sekali sebetulnya bagi Nuryanto, tapi karena berbakti pada orangtua harus diutamakan, maka Anisah pun diputus.

Cinta bisa membuat orang sangat subyektif. Seperti apa kondisi orang yang dicintai, tetap saja dimaklumi. Biar hanya pinter ngomong tapi tak bisa kerja, tetap dimaklumi dibela sampai mati. Bahkan kata seorang pujangga, barang siapa sedang jatuh cinta, mendadak jadi pemaaf, bahkan bisa jadi penyair. 

 

 Oleh karena itu bisa dimakulumi bila Nuryanto dari Surabaya ini membutakan matanya, demi cintanya pada Anisah. Dulu dia cantik dan periang. Tapi ketika kena sakit otot kejepit, jadi hilang keceriannya.

Sudah dibawa ke RS tapi ditolak karena BPJS-Kes tidak mengcover penyakit syaraf kejepit. Ini sama persis dengan nasibnya budayawan/ seniman Butet Kartaredjasa. Meski biayanya miliaran dibayar sendiri. “Anggap saja investasi.” Kata Butet.

Sebetulnya Nuryanto sangat memahami penyakit kekasihnya, seperti apapun kondisinya akan diterima dengan utuh. Dia siap menjadikan Anisah sebagai istrinya. Beda dengan orangtuanya. Dia menolak Anisah sebagai menantu, sebab nanti malah akan menjadi beban suami berikut jajarannya. “Kami kawin sama gadis syaraf kejepit, mending kejepit resluiting deh….” Begitu kata orangtua.

 Nuryanto mendadak berada di persimpangan jalan. Tetap menikahi Anisah, bisa disebratke (tak diakui anak) oleh orangtua. Tapi menikahi gadis syaraf kejepit kata orangtua lebih baik kejepit resluiting. Akhirnya, karena berbakti pada orangtua hukumnya wajib, terpaksa Nuryanto memutuskan cintanya pada Anisah.

Cari yang lain, stok gadis di Surabaya tetap aman sampai tahun baru 2023. (GTS)       

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT