Oleh : Ifand Wartawan Poskota
PERHELATAN Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah selesai di gelar di Bali, dengan dihadiri pemimpin negara dan delegasi. Kegiatan yang digelar pada 15-16 November lalu dianggap sukses, dan menjadi perhatian dunia karena kehadiran presiden dan perdana menteri dari negara-negara besar di dunia.
Namun, kendaraan listrik yang awalnya digadang-gadang menjadi mobil yang digunakan para kepala negara, ternyata gagal ditunggangi. Sebagian besar para petinggi negara-negara lebih memilih menggunakan mobil "kebesaran" mereka dengan alasan keselamatan.
Padahal, pemerintah Indonesia sebenarnya menyiapkan 131 unit Genesis Electrified G80, yang merupakan sedan listrik dari divisi mobil mewah Hyundai, untuk tamu VVIP di KTT G20. Dari seluruh kendaraan listrik itu, 44 unit di antaranya diproduksi khusus tipe long wheelbase dengan logo-logo G20, tetapi semua unit tidak antipeluru.
Sekretariat Negara yang mengatur logistik kenegaraaan untuk KTT G20 sebelumnya menjelaskan, selain Electrified G80 juga disediakan mobil antipeluru punya negara buat delegasi yang ingin menggunakannya. Namun unit yang tersedia terbatas, jadi tak semua bisa mendapatkan mobil dengan keselamatan maksimal tersebut.
Karena keterbatasan itu, hanya beberapa kepala negara yang menggunakan Electrified G80. Mereka adalah Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Sementara kepala negara lain terlihat menggunakan mobil anti peluru yang dibawa sendiri dari negaranya masing-masing.
Seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden memakai The Beast, limosin kepresidenan dengan perlindungan keamanan kelas berat. Selain itu, Presiden China Xi Jinping juga memilih menggunakan Hongqi N701 yang juga punya spesifikasi tak kalah canggih.
Kepala negara lainnya, seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menggunakan Mercedes-Benz S600 Guard dan Mercedes-Benz S-Class. Sedangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron memakai Mercedes-Benz G-Guard.
Sebelumnya, Indonesia sendiri ingin menjadikan ajang G20 sebagai momen penggunaan kendaraan listrik untuk membangun komitmen dalam mewujudkan energi bersih. Namun langkah itu ternyata tak berhasil karena hanya beberapa kepala negara yang memanfaatkan kendaraan ramah lingkungan itu.
Karena tak sukses memberi contoh kepada masyarakat, apakah program penggunaan mobil listrik masih akan dilanjutkan di tanah air. Terlebih, pemerintah Indonesia juga akan mengembalikan ratusan kendaraan listrik yang dipinjamkan kepada pabrikannya masing-masing. (*)