ADVERTISEMENT

Penggunaan Mobil Listrik Batal?

Rabu, 23 November 2022 07:02 WIB

Share
Presiden Joko Widodo meninjau sebuah kendaraan listrik dan alat pengisi daya baterainya saat meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Foto: Biro Setpres).
Presiden Joko Widodo meninjau sebuah kendaraan listrik dan alat pengisi daya baterainya saat meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang menandai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Foto: Biro Setpres).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh : Ifand Wartawan Poskota

 

PERHELATAN Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah selesai di gelar di Bali, dengan dihadiri pemimpin negara dan delegasi. Kegiatan yang digelar pada 15-16 November lalu dianggap sukses, dan menjadi perhatian dunia karena kehadiran presiden dan perdana menteri dari negara-negara besar di dunia.

Namun, kendaraan listrik yang awalnya digadang-gadang menjadi mobil yang digunakan para kepala negara, ternyata gagal ditunggangi. Sebagian besar para petinggi negara-negara lebih memilih menggunakan mobil "kebesaran" mereka dengan alasan keselamatan.

Padahal, pemerintah Indonesia sebenarnya menyiapkan 131 unit Genesis Electrified G80, yang merupakan sedan listrik dari divisi mobil mewah Hyundai, untuk tamu VVIP di KTT G20. Dari seluruh kendaraan listrik itu, 44 unit di antaranya diproduksi khusus tipe long wheelbase dengan logo-logo G20, tetapi semua unit tidak antipeluru.

 

Sekretariat Negara yang mengatur logistik kenegaraaan untuk KTT G20 sebelumnya menjelaskan, selain Electrified G80 juga disediakan mobil antipeluru punya negara buat delegasi yang ingin menggunakannya. Namun unit yang tersedia terbatas, jadi tak semua bisa mendapatkan mobil dengan keselamatan maksimal tersebut.

Karena keterbatasan itu, hanya beberapa kepala negara yang menggunakan Electrified G80. Mereka adalah Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Sementara kepala negara lain terlihat menggunakan mobil anti peluru yang dibawa sendiri dari negaranya masing-masing.

 

Seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden memakai The Beast, limosin kepresidenan dengan perlindungan keamanan kelas berat. Selain itu, Presiden China Xi Jinping juga memilih menggunakan Hongqi N701 yang juga punya spesifikasi tak kalah canggih.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT