SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengucurkan bantuan Rp200 juta untuk korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa 22 November 2022.
Bantuan itu dialokasikan dalam bentuk barang, mulai dari pakaian hingga kebutuhan sembako.
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, bantuan yang digelontorkan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Cianjur yang menjadi korban gempa.
“Kita berharap bisa sedikit meringankan beban saudara kita di Cianjur,” katanya saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten.
Ia menyatakan, gempa bumi yang berpusat di Cianjur tidak berdampak fatal pada masyarakat Banten. Hanya saja masyarakat responsif dan berlarian untuk mengamankan diri.
“Kita tidak terdampak fatal, hanya masyarakat responsif berlarian dan sebagainya,” ujarnya.
Saat ini, Al mengaku sedang melakukan penelusuran data khawatir ada masyarakat Banten yang menjadi korban gempa di Cianjur.
“Sedang kita cek saat ini (warga Banten yang jadi korban gempa di Cianjur). Saya sudah minta kemarin, tapi ada di antara kita yang keluarganya di sana. Maka kita izinnya untuk berkunjung ke sana,” ucapnya.
Ia memaparkan, bantuan yang digelontorkan Pemprov Banten tidak dilihat dari nilainya. Hal ini bagian dari kebersamaan dan aksi manusia untuk sesama saudara.
“Tadi dalam bentuk barang ya. Jangan juga melihat nilainya, tapi kebersamaannya kita kedepankan,” paparnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, Nurhana anggaran yang dikucurkan bersumber dari APBD Perubahan 2022. Adapun relawan yang diberangkatkan untuk melakukan aksi kemanusiaan.
Ia merinci bantuan barang itu berupa beras 1 ton, minyak goreng 200 liter, sarden 400 buah, susu kental manis 200 buah, saos 200 botol, kecap manis 200 botol, teh celup 200 buah, selimut dewasa 200, mukena 50, sejadah 50.
“Kemudian, sarung laki-laki 50, sarung perempuan 50, daster 50, baju anak laki-laki 50, baju anak perempuan 50, sendal jepit 100, baju laki-laki dewasa 50, dan selimut bayi 50,” ungkapnya.
Sekretaris Dinsos Provinsi Banten, Budi Dharma menambahkan, relawan yang diberangkatkan berjumlah 50 orang yang memiliki keahlian di bidang dapur umum, managemen logistik, dan evakuasi.
“Yang diberangkatkan sekitar 50 relawan. Terbagi skil, dapur umum lapangan lumayan ribet sekitar 10 orang, managemen logistik 10 orang, sisanya tim evakuasi mulai dari daerah yang sulit di jangkau,” tambahnya.
Sementara anggar pengadaan barang makanan dan sandang tersebut berjumlah Rp200 juta. Pihaknya akan menambah pasukan jika kondisinya diperlukan di bawah koordinasi dengan BPBD.
“Tambahan pasukan kondisional. (biaya bantuan) Rp200 juta,” tutupnya. (bilal)