"Enggak ada keluhan (sakit). Tiap hari muter aja, keliling (memulung). Masih seger (walau sudah lansia) alhamdulillah," ungkapnya.
Dedi sendiri tidak mengetahui pasti penyebab kematian kakak beradik yang sudah lansia itu.
Dia memastikan, kedua almarhum yang sudah lansia itu diperhatikan oleh warga sekitar.
"Iya lah (diperhatikan). Sampai dia dapat sembako dari rumah ibadah, misal dari wihara atau gereja. Saya sempet menyaksikan, kan dia foto-foto buat bukti laporan. Itu rutin ya tiap bulan," paparnya.
Bahkan, adik almarhum yang diketahui sudah berkeluarga dan tinggal di Tangerang, masih sering mengunjungi untuk menengok.
Kebetulan adik dari kedua almarhum kakak beradik itu bekerja di kawasan Glodok, Jakarta Barat.
"Adiknya kalo datang kemari sekedar ngobrol, nengokin keluarganya, ngobrol sama orang lansung kerja lagi. Dia lagi posisi kerja kalo datang kemari," beber Dedi.
Kejadian itu membuat sang adik sangat terpukul. Bahkan saudaranya ikut menangis mengetahui almarhum dalam keadaan meninggal.
"Ya sedih lah. Ponakannya aja, itu adiknya yang punya anak itu datang kemari, pada nangis juga," kata pak RT.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari AKP Roland Olaf Ferdinand mengatakan, saat ini jenazah kakak beradik tersebut sudah di bawa ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan otopsi.
Roland memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua mayat lansia tersebut. Dugaan sementara, kakak beradik itu tewas karena sakit.
Sejumlah saksi telah diperiksa dalam kematian kakak beradik yang sudah lansia ini.