ADVERTISEMENT

Kementan Pastikan Produksi Beras Nasional Aman Hingga Akhir Tahun

Senin, 21 November 2022 20:39 WIB

Share
Pasar Induk Beras Cipinang. Ahmad Tri Hawaari
Pasar Induk Beras Cipinang. Ahmad Tri Hawaari

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan produksi beras nasional dalam kondisi aman hingga akhir tahun, dengan ditambah peluang tambahan stok pada produksi periode Oktober-Desember 2022 diperkirakan mencapai 5 sampai 6 juta ton beras.

"Periode Oktober-Desember 2022 ini diprediksi akan ada gabah kering giling (GKG) mencapai 10,24 juta ton. Kalau jadi beras, kira-kira 5 hingga 6 juta ton," kata Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan Moh Ismail Wahab dalam keterangannya, Senin, (21/11/2022).

Perkiraan tersebut membuat produksi padi pada periode Oktober-Desember 2022 lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu. Kenaikannya 15,06 persen atau setara 1,34 juta ton GKG. Total produksi padi 2022 diproyeksikan meningkat 2,31 persen (1,25 juta ton) dari 2021 sehingga secara kumulatif mencapai 55,67 juta ton.

Jika dikonversi ke beras, lanjutnya, produksi tahun 2022 diperkirakan mencapai 32 juta ton. Sementara kebutuhan konsumsi setahun sebesar 30,2 juta ton.

 

Artinya, ujar dia, pada tahun ini diperkirakan surplus beras mencapai 1,8 juta ton. Apabila ditambah surplus tahun sebelumnya, jumlah surplus mencapai 5,7 juta ton beras.

Ismail mengakui harga beras saat ini sedang naik dikarenakan ada kenaikan harga komponen-komponen penyusun harga beras. "Kalau tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga pupuk, setiap tahun harga gabah di musim saat ini (Oktober-Desember) selalu tinggi daripada musim tanam sebelumnya," katanya.

Ia menjelaskan harga beras semakin tinggi karena petani menggunakan pupuk nonsubsidi yang harganya jauh lebih mahal, ditambah dengan kenaikan harga BBM, hingga harga upah yang juga naik sekitar Rp20.000 sampai Rp25.000 ribu per hari.

 

Kenaikan harga beras juga dipicu sentimen negatif terhadap cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perusahaan Umum Bulog yang dianggap tipis.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT