JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penggiat HAM dan Pro Demokrasi, Haris Azhar memberikan kritik pedas ke calon presiden (capres), simpatisan, hingga lembaga survei terkait kontestasi politik pemilu 2024 mendatang.
Dikatakan, jelang pemilu 2024 ini, banyak lembaga survei yang kerap membuat rilis terkait elektabilitas partai.
Namun, lanjut dia, tidak ada yang berani lebih dalam mengulik subtansi dari partai maupun kandidat capres itu sendiri.
"Banyak lembaga survei sibuk rilis hasil survei dan juga kalau kelompok pendukung itu seringnya deklarasi. Yang jilbab merah, kuning hijau. Itu aja praktek kita hari ini. Kita nggak ketemu substansi," ujar Haris dalam diskusi bertajuk 'Partai Politik Bisa Dibeli? Gosip Atau Fakta?' Minggu (20/11/2022).
Kemudian, Haris juga turut mengkritik terkait kandidat calon presiden (Capres) yang ikut dalam perhelatan G20 di Bali.
Karena menurutnya, banyak dari mereka yang hanya sibuk dengan agenda masing-masing tanpa melihat pentingnya G20 di ranah diskusi.
"Meeting G20 hasilnya 19 hal, dari mulai kesehatan, pangan, digital nggak ada kelompok pendukung capres yang mendiskusikan. Semua sibuk tur, deklarasi lalu posting di media sosial," tuturnya.
Karena itu, Hari menginginkan para kandidat Capres untuk diuji menuntaskan persoalan-persoalan di Indonesia.
Pasalnya, pada kandidat itu harus memenuhi kompeten dan publik juga tau keunggulan dari mereka.
"Saya kasih contoh. Anies kasih syarat Cawapres terus Demokrat dan PKS kayak saling joget cacing gocek gocekan. AHY bisa apa? Mustinya PKS nanya itu. Aher bisa apa? Demokrat bisa tanya itu," ucapnya.
"Atau lebih dalam, kenapa mukanya Erick Thohir ada di mana-mana, agendanya apa? Gosipnya jadi Wapres, apakah bisa beda dengan Ma'ruf Amin? Isi itu yang harusnya diungkap," pungkas Haris.