ADVERTISEMENT

Pengamat Indef Beberkan Alasan IKN Menarik Bagi Negara-Negara Anggota G20

Minggu, 20 November 2022 15:56 WIB

Share
Prosesi penyatuan air dan tanah di Titik Nol IKN dari 34 Provinsi di Indonesia. (Foto: Ist).
Prosesi penyatuan air dan tanah di Titik Nol IKN dari 34 Provinsi di Indonesia. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengungkapkan alasan sejumlah negara anggota G20 untuk berinvestasi ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Eko membeberkan daya tarik IKN itu, terletak pada pengembangan kota yang berbasiskan Informasi dan Teknologi (IT) atau digitalisasi serta penerapan transportasi publik yang ramah lingkungan.

“Daya tariknya di pengembangan ibu kota berbasis IT atau digitalisasi dan transportasi publik ramah lingkungan,” ujar Eko saat dihubungi wartawan, Minggu (20/11/2022).

Disebutkan, negara-negara anggota G20 yang tertarik terhadap IKN yaitu Jepang, Korea Selatan dan Uni Emirate Arab.
Untuk itu Eko mendorong pemerintah segera menindaklanjuti negara yang sudah menyatakan ketertarikan untuk segera merealiasasikannya.

“Yang menyatakan minat untuk investasi memang sudah ada dari beberapa negara tersebut, tinggal merealisasikannya. Karena kalo hanya minat terus ya tidak akan jadi riil ekonomi,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan usai perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diadakan di Bali, negara-negara G20 tertarik terhadap IKN.

IKN, kata Basuki menjadi salahsatu topik yang banyak menarik minat dari forum kerjasama multilateral dari 19 negara dan Uni Eropa (UE) tersebut.

"Bahkan dalam forum High Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) Special Event di Bali sebagai bagian dari KTT G20, IKN menjadi topik khusus yang dibahas dan dikunjungi oleh peserta untuk memahami dan memberikan masukan tentang air dan kebencanaan berdasarkan pengalaman masing-masing," ucap Basuki.

Dalam forum HELP itu diusulkan ada workshop lanjutan mengingat belum dibahas secara detail dari IKN, terkait sustainable water management di IKN.

"Beberapa universitas mengusulkan untuk dibahas lebih detail tentang sustainable water management di IKN," kata Basuki.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT