ADVERTISEMENT

Polisi Jangan Biarkan Analisa Liar Kematian Satu Keluarga Tewas Meluas

Sabtu, 19 November 2022 06:00 WIB

Share
Polisi saat melakukan olah tkp lanjutan di rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat. (Pandi)
Polisi saat melakukan olah tkp lanjutan di rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat. (Pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh : Deny, Wartawan Poskota

KASUS satu keluarga tewas di Kalideres masih misteri. Kasus kematian 4 orang sekeluarga di Perumahan Komplek Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri dalam sepekan lebih belakangan. Penyidik Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat, bahkan hingga saat ini terus mengumpulkan sejumlah bukti dan saksi untuk menggungkap temuan kematian para korban tersebut.

Kematian 4 sekeluarga, yakni Rudyanto Gunawan (71), Margaretha Gunawan (68),  Dian (40) dan Budyanto Gunawan pada Kamis (10/11/2022), membuat geger publik. Terlebih warga sekitar Komplek Citra Garden 1, Kalideres, mereka tidak menyangka tetangganya meninggal dan ditemukan sudah dalam kondisi menimbulkan aroma tidak sedap.

Polres Jakarta Barat yang menerima adanya laporan peristiwa itu, langsung melakukan penyidikan awal dan melakukan otopsi terhadap keempat jenazah dan menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan ditemukan. Melainkan, karena kelaparan dengan indikasi terjadi pengecilan otot di lambung serta tidak adanya makanan.  

Namun demikian, indikasi korban kelaparan banyak dibantah pihak, baik keluarga maupun pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat. Mereka menyebutkan bahwa korban merupakan bukan katagori keluarga tidak mampu, hingga kesulitan untuk mendapat makanan dan meninggal.

Bantahan tersebut memang beralasan, melihat korban yang tinggal di komplek perumahan yang terbilang mahal di wilayah Jakarta Barat dan membeli mobil sekitar satu tahun lalu.

Bersamaan dengan itu, maka muncul analisa publik bahwa keempat korban tersebut meninggal karena menganut keyakinan tertentu seperti Apokaliptik, yaitu keyakinan terhadap akhir dunia dan mereka rela mengakhiri hidup dengan cara ekstrem demi mencari kemulian.

Terkait analisa itu memang tak salah, bahkan publik pun menilai bahwa korban terbilang tertutup di lingkungan sekitar dimana tak sedikit sejumlah tetangga tidak mengetahui aktivitas kesehariannya. Ditambah lagi, tidak ada interaksi dengan sesama di lingkungan.

Dengan tidak adanya interaksi, permasalahan yang terjadi pun tidak dapat diketahui hingga kematian mereka sekalipun.

Banyaknya analisa publik yang bermunculan, Polisi pun tak hanya diam. Belakangan penyidik kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyatakan menemukan sejumlah bukti-bukti batu seperti buku-buku keagamaan, kemudian tumpukan sampah dalam rumah.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT