ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Akhirnya ke Parpol Juga

Sabtu, 19 November 2022 06:16 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

OBROLAN warteg. “Setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya ke pelimbahan juga,” kata mas Bro begitu memasuki warteg yang menjadi langganan, termasuk ngutang jika lagi kepepet.

Kedua sohibnya Yudi dan Heri yang lagi menikmati makan siang (maksi) sejenak berpaling, “Tumben lo Bro, datang-datang menyitir peribahasa bangau terbang. Mau pulang kampung,” celatuk Yudi.

“Pulang kampung harus pakai modal. Awan masih gelap. Kondisi kita lagi kurang beruntung,” jawab mas Bro.

“Siapa tahu dengan pulang kampung akan lebih beruntung,” timpal Heri yang dijawab mas Bro, “Mana mungkin, kita yang di kota saja begini, apalagi yang berada di kampung.”

“Terus ngapain ngutip peribahasa  setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya ke pelimbahan juga – yang berarti sejauh-jauhnya merantau akhirnya pulang kampung juga,” tanya Yudi.

“Peribahasa tersebut bisa juga berarti setinggi- tingginya pangkat, jabatan dan kedudukan, akhirnya pensiun juga menjadi rakyat biasa,” ujar Heri.

“Tetapi saya beda. Maksudnya adalah setinggi-tingginya aspirasi dan harapan rakyat terhadap figur seorang  capres, akhirnya kembali ke parpol juga yang akan menentukan,” kata mas Bro.

“Rakyat boleh saja berharap si A karena pengalaman, kemampuan dan segalanya  lebih mumpuni. Tapi kalau parpol pilih B, rakyat mau bilang apa. Hak menentukan capres ada di parpol. Ibarat reshuffle, hak prerogatif di tangan presiden ” tambah mas Bro.

“Lo sih apa-apa dikaitkan ke politik. Peribahasa pun ditarik-tarik ke politik. Bukankah sudah diingatkan untuk tidak ditarik-tarik ke politik,” urai Yudi.

“Ya  faktanya memang begitu. Ada pantun politik, duduk semeja politik, sarapan bersama, politik, joging bareng, politik. Bahkan, ziarah bersama, politik juga,” kata mas Bro. (jokles).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT