ADVERTISEMENT

Jokowi Sampaikan Dua Sektor Upaya Pemulihan Ekonomi Global, apa Saja?

Jumat, 18 November 2022 20:45 WIB

Share
Dua sektor prioritas dalam upaya pemulihan global yang disampaikan Jokowi. (Foto/Dok. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia)
Dua sektor prioritas dalam upaya pemulihan global yang disampaikan Jokowi. (Foto/Dok. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dua sektor prioritas dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi global.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi ketika ia berbicara pada Dialog Informal Pemimpin APEC dengan sejumlah undangan di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Jumat (18/11/2022).

Pada sektor pertama, membangun rantai pasok yang lebih resilien. 

“Pertama, membangun rantai pasok yang lebih resilien. Rantai pasok pangan dan energi perlu dijaga. Sumber alternatif, rute dan hub logistik baru perlu didukung investasi baru,” kata Jokowi dilansir dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Hilirasi, menurut Jokowi menjadi kunci agar negara berkembang dapat menjadi bagian rantai pasok melalui produksi barang yang memiliki nilai tambah bukan hanya sebagai sumber bahan baku. 

Jokowi juga menambahkan, hal lain untuk mendukung pembangunan rantai pasok. Menurut ADB, kebutuhan pembiayaan infrastruktur negara berkembang di Asia mencapai 1,7 triliyun dolar AS per tahun.

“APEC perlu memobilisasi pembiayaan infrastruktur,” ujar Jokowi.

Sektor prioritas yang kedua, yakni kerja sama industri kreatif sebagai sumber pertumbuhan baru.

Menurut UNESCO, sektor kreatif dan budaya menyumbang 3,1% PDB global dan 6,2 lapangan kerja. 

"Ekonomi kreatif adalah sektor masa depan dan pilar pertumbuhan inklusif karena mendobrak batas geografis, gender, etnis, strata ekonomi dan mendorong pencapaian SDGs,” tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Adinda Salsa
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT