TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Ratusan warga Desa Kadu, Kecamatan Curug melakukan aksi unjuk rasa dengan blokir akses jalan tol bitung, Rabu (16/11/2022) sore.
Hal tersebut lantaran warga merasa kesal karena akibat pembangunan tol drainase mengecil dan menyebkan 200 rumah warga terendam banjir setinggi 2 meter.
Kordinator peserta unjuk rasa Desa Kadu, Kecamatan Curug, Mujan Arifin mengatakan, bahwa masyarakat yang turun ke jalan hanya menagih janji dari pihak Jasa Marga dan Astra Tol.
Dimana mereka pada tahun 2020 lalu, pernah berjanji bahwa ketika hujan turun tidak akan ada banjir lagi. Katanya, warga juga meminta untuk dibuatkannya gorong-gorong baru yang lebih besar.
"Kami hanya menagih janji dari mereka. Jadi kami mau, mulai Kamis (17/11) tidak akan ada lagi banjir, " katanya.
Lanjut Mujan, masyarakat juga menuntut terkait bantuan dan ganti rugi akibat banjir. Karena, dengan adanya banjir tersebut, 500 KK di Desa Kadu, Kecamatan Curug terendam banjir dan barang-barang elektronik serta kendaraan bermotor milik warga mengalami kerusakan.
"Jasa Marga dan Astra Tol harus memikirkan kondisi warga. Jangan hanya memberikan makanan matang saja, ini banjir karena tol, dan banyak barang yang rusak akibat banjir. Masyarakat itu membutuhkan, kesehatan, anak-anak butuh popok. Selama ini yang turun dari Pemerintah Daerah saja, sementara Jasa Marga dan Astra Tol diam saja," ungkapnya.
Dengan tegas ia mengatakan, apabila tuntutan warga tidak dipenuhi, maka masyarakat Desa Kadu, Kecamatan Curug akan kembali melakukan aksi unjuk rasa menutup akses tol Bitung dengan jumlah yang lebih besar.
"Saat ini kita blokir sementara, sebagai bentuk protes. Namun, apabila nanti tuntutan warga tidak dipenuhi, akan kami blokir dan kita aksi kembali dengan jumlah warga yang lebih banyak," pungkasnya.
Saat melakukan aksi unjuk rasa, warga Desa Kadu, Kecamatan Curug sempat memblokir secara penuh akses pintu tol bitung menuju jakarta. Sehingga mobil-mobil yang sudah terlanjur masuk ke Tol Bitung terpaksa diminta untuk berputar arah. (Veronica)