PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Kementrian Sosial (Kemensos) turun lagi ke Pandeglang, untuk menangani seorang wanita yang mengidap sakit lumpuh sejak kecil, yakni Ruminah warga Desa Padahayu, Kecamatan Cikeudal, Pandeglang yang selama ini minim perhatian dari Pemkab Pandeglang.
Diketahui, pihak Kemensos yang turun ke Pandeglang untuk menangani wanita lumpuh tersebut adalah tim Balai Kemensos. Kedatangan dari tim Balai Kemensos tersebut untuk melakukan pendataan sekaligus memberikan bantuan kepasa Ruminah.
Menurut keterangan Camat Cikeudal, Muhtadi, tim dari Balai Kemensos RI mendatangi kediaman Ruminah, yang mengalami kelumpuhan sejak lahir untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan.
"Iya, kemarin kami mendampingi tim dari Balai Kemensos menyambangi kediaman Ruminah. Tim itu mendata kondisi bu Ruminah dan juga memberikan bantuan," ungkap Camat, Rabu (16/11/2022).
Dikatakan Camat, bahwa jenis bantuan yang akan diturunkan oleh pihak Kemensos tersebut, yaitu pembangunan sarana air bersih, kurai roda, jalan lintas untuk kursi roda, modal usaha produksi emping melinjo serta bantuan lainnya.
"Selain itu, bantuan untuk perbaikan rumah juga. Namun kemungkinan kalau perbaikan rumah dilakukan secara swadaya, karena lahannya bukan tanah pribadi," katanya.
Selain bantuan sembako dan kebutuhan hidup lainnya. Pihak Kemensos juga memperhatikan tingkat kesehatan bu Ruminah tersebut, karena tadi juga bu Ruminah di bawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya.
"Tadi sudah di cek kesehatannya di Puskesmas Cikeudal. yaitu kaki bu Ruminah yang mengalami kelumpuhan di cek oleh rim medis Puskesmas," ujarnya.
Tak hanya itu tambah Camat, bu Ruminah juga akan diupayakan supaya mendapatkan bantuan sosial berupa program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Mudah-mudahan untuk bansos BPNT dan PKH bisa segera terealisasi untuk bu Ruminah," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, bu Ruminah tidak bisa jalan akibat kelumpuhan dialaminya sejak kecil. Kini bu Ruminah hidup bersama suami dan anaknya. Di rumahnya juga saat ini tidak memiliki sarana MCK, sehingga ketika buang hajat, bu Ruminah harus ngesot ke sungai. (Samsul Fatoni).