ADVERTISEMENT

Gerindra Berkoalisi dengan PKB, Upaya Prabowo Gaet Suara NU

Selasa, 15 November 2022 06:54 WIB

Share
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. (foto: ist)
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Berkoalisi dengan PKB, menjadi salah satu upaya Gerindra memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang. Karena basis pemilih PKB identik dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Namun, apakah mayoritas suara NU bakal benar-benar mengarah ke Koalisi Gerindra dan PKB?

Analis dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, menilai ada beberapa kemungkinan yang diperoleh Prabowo jika berkoalisi dengan PKB.

Pertama, basis pemilih Prabowo bisa diperlebar kepada pemilih-pemilih tengah atau moderat. Karena di dua Pilpres 2014 dan 2019 kategori pendukung ketua umum Gerindra itu berada di barisan kanan.

"Tapi di Pilpres 2024, pemilih yang mendukung Prabowo di 2014 dan 2019 berkemungkinan akan terbagi dengan Anies Baswedan," ujar Arifki dalam keterangannya, Senin, 14 November 2022.

Kedua, upaya Prabowo untuk menarik suara NU dengan berkoalisi bersama PKB tidak secara langsung menjadi 'ceruk suara'. Pasalnya, PBNU beberapa kali telah menyatakan sikap tidak menjadi bagian dari partai manapun.

"Ini artinya NU belum tentu memiliki sikap yang sama dengan PKB terhadap capres di tahun 2024," kata Arifki.

Ketiga, kedekatan warga NU dengan Gerindra juga perlu diuji. Sehingga kekhawatiran PKB tidak akan banyak menarik suara NU, bisa dijawab oleh Gerindra. Apabila secara organisasi membangun jejaring dengan kelompok-kelompok NU.

“PKB ini tentu menarik bagi Gerindra, terutama untuk menarik pemilih moderat yang banyak berlatarbelakang NU. Tantangannya seberapa besar suara NU yang bisa ditarik oleh Prabowo untuk memilihnya di tahun 2024? Kebijakan elite PBNU yang menyatakan bahwa NU tidak identik dengan partai manapun tentu melemahkan daya tawar PKB secara politik atau pun pemilih," jelas Arifki.

Dari berbagai kekhawatiran tersebut, menurut Arifki, Gerindra seharusnya mengambil daya tawar dengan NU untuk menjaga ketidakmungkinan dukungan politik yang lemah ke PKB. Sehingga koalisi Gerindra-PKB tidak sia-sia untuk merebut pemilih NU sebesar-besarnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Wanto
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT