ADVERTISEMENT

Satu Keluarga di Kalideres Diduga Tewas Kelaparan, Ketua RT Ungkap Korban Jual Mobil dan Motor

Jumat, 11 November 2022 18:39 WIB

Share
Proses evakuasi empat mayat yang ditemukan di dalam rumah di Komplek Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. (foto: ist)
Proses evakuasi empat mayat yang ditemukan di dalam rumah di Komplek Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Satu keluarga ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya sendiri di Komplek Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis 10 November 2022.

Keempat korban merupakan satu keluarga yakni Rudianto (71), Margaret (68), mereka berdua suami istri. Kemudian Dian (40) anak korban dan Budianto (69) adik dari Rudianto.

Ketua RT 07 RW 15, Asiung mengatakan, penemuan mayat satu keluarga tersebut berawal dari kecurigaan warga yang sudah hampir dua minggu mencium aroma tak sedap.

"Saya dobrak disaksikan anggota saya, saya rusak itu pintu pager, saya lihat, saya buka hordennya, yakin itu mayat. Langsung saya minta itu pak RW saya untuk lapor ke Polsek Kalideres, setelah nunggu setengah jam petugas Reskrim pun tiba," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Jumat 11 November 2022.

Saat itu Asiung melihat di ruang tengah satu jenazah bernama Budianto (69), sudah tergeletak dengan posisi duduk di bangku. 

Kemudian anggota Reskrim masuk ke dalam rumah korban dan kembali menemukan jenazah lain yang sudah dalam keadaan membusuk. 

"Nah suaminya yang namanya Rusdianto itu ditemukan petugas di ruang tamu. Sementara ibu dan anaknya ditemukan di belakang, di dalam kamar," ungkapnya.

"Itu yang sudah mengering itu jenazah ibu, dan jenazah suaminya yang dibelakang. Informasinya mereka yang meninggal lebih dari tiga minggu," tambah Asiung.

Asiun mengatakan, keluarga tersebut telah tinggal di sana sejak 20 tahun lebih. Mereka dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.

"Sangat tertutup, tidak ada komunikasi. Itu pun kalau saya ada kegiatan lingkungan saya baru panggil gedor-gedor, keluar. Ini ada misalnya pendataan BPS, atau penyemprotan DBD desinfektan kemarin Covid saya semprot baru keluar," terangnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT