ADVERTISEMENT

Disebut ICW Firli Bahuri Temui Lukas Enembe Sebagai Lelucon, Ini Kata KPK

Kamis, 10 November 2022 14:48 WIB

Share
Ketua KPK Firli Bahuri hadir dalam pemeriksaan dan menyalami tersangka Lukas Enembe di Papua. (Foto: Dokumentasi Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua)
Ketua KPK Firli Bahuri hadir dalam pemeriksaan dan menyalami tersangka Lukas Enembe di Papua. (Foto: Dokumentasi Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), merespons kritik Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait dengan kehadiran Ketua KPK Firli Bahuri dalam pemeriksaan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi, Lukas Enembe (LE) di Jayapura  beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengatakan,  dirinya menyayangkan sikap ICW yang memahami hukum dengan hanya terpaku pada apa yang ada dalan teks Undang-Undang (UU) KPK, atau letterlijk.

"Sangat disayangkan adik-adik dan pegiat antikorupsi (ICW) memahami hukum secara letterlijk. Dengan pemahaman yang sempit tersebut, menimbulkan masalah yang semestinya tak ada masalah. Sehingga menimbulkan kegaduhan yang tidak semestinya," kata Nurul dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/11/2022).

Menurutnya, Pasal 36 Ayat (1) UU KPK Nomor 30 tahun 2022 harus dipahami dan dibaca sebagai larangan personal kepada pimpinan untuk tidak mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan pihak berperkara, yang didasari atas kepentingan atau inisiasi sendiri.

"Jadi, larangan untuk mengadakan pertemuan dengan alasan apapun tersebut adalah alasan pribadi apapun. Sementara yang dilakukan oleh ketua KPK adalah didasarkan perintah tugas institusional, bukan sekedar diketahui, bahkan dirapatkan dan ditugaskan mewakili lembaga KPK," ujar dia.

Kepada ICW, tambah dia, KPK sangat terbuka dan menghormati partisipasi yang mengawasi KPK, khususnya dalam mengawal kasus dugaan suap dan gratifikasi Lukas Enembe.

"Jika teman-teman pegiat antikorupsi konsisten pada semangat pemberantasan korupsi, khusunya dalam kasus Sdr LE ini. KPK sangat terbuka dan menghormati partisipasi segenap masyarakat yang mengawasi KPK. Namun, mari kawal dan awasi KPK secara dewasa dalam kerja-kerja substansial, bukan pada hal yang tidak penting seperti ini," ucap Nurul.

"Karena, ini hanya akan mengurai energi dan perhatian yang tidak perlu, saya berharap kita tidak perlu memperpanjang masalah ini," tandas dia.

Lelucon

Sebelumnya, peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan,  dirinya belum dapat memahami urgensi dari seorang Firli Bahuri hadir ke rumah Lukas Enembe di Papua. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Andi Adam Faturahman
Editor: Idham Kurniawan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT