ADVERTISEMENT

Antisipasi Bencana Banjir, DPRD DKI Dorong Normalisasi dan Pembuatan Jalan Inspeksi di Kali Angke Jakbar

Minggu, 6 November 2022 18:15 WIB

Share
Normalisasi Kali Angke. (ist)
Normalisasi Kali Angke. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komisi D DPRD DKI Jakarta, Syarif mendorong pemerintah untuk melakukan proyek normalisasi dan pembuatan Jalan Inspeksi di Kali Angke, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar).

Pasalnya, kedua proyek itu dianggap penting untuk menanggulangi bencana banjir yang kerap melanda warga Kembangan, Jakarta Barat.

"Pengerukan sedimentasi lumpur itu harusnya kan paling nggak dua tahun sekali, ini kok terasa pengerukan pendangkalan (lumpur) itu dilakukan 5-6 tahun sekali. Jadi, sudah tebal lumpurnya,” ujar Syarif, saat dihubungi, Minggu (6/11/2022).

Syarif menagatakan, selain normalisasi kali pemerintah juga harus membuat Jalan Inspeksi untuk mempermudah alat berat keluar-masuk kali. Oleh karena itu, keberadaan Jalan Inspeksi juga menjadi jalan alternatif bagi pengendara bermotor demi mengurai kemacetan.

"Nah idealnya setiap kali yang lebarnya di atas 10 meter, itu harus ada Jalan Inspeksi di kiri dan kanan, tapi kalau nggak bisa kedua sisi, ya sebagian kirinya nggak apa-apa," katanya.

Legislator Kebon Sirih ini juga menyebut, Jalan Inspeksi itu dibuat, pertama untuk merawat kali supaya ada alat berat jadi bisa menuver ke pinggir untuk melakukan pengerukan. 

"Kedua, bisa juga difungsikan untuk lalu lintas kendaraan," ucap Politisi Fraksi Gerindra ini.

Ia juga mengatakan, Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI Jakarta telah menyetujui, bahwa alokasi biaya penanggulangan banjir tahun 2023 mencapai Rp 2,3 triliun. 

Meski anggaran itu dinilai masih kurang, namun Syarif meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk memaksimal dana yang ada untuk penanggulangan banjir.

"Anggaran segitu (Rp 2,3 triliun) sebetulnya belum cukup, masih jauh. Yah idealnya untuk pembebasan lahan-lahan saja bisa dua kali lipat dari itu. Belum lagi pembuatan embung atau polder sebagai penampung air saat hujan," terang dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Sumiyati
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT