ADVERTISEMENT

14 Anak di Banten Penderita Gagal Ginjal Akut Meninggal Dunia, DPRD Minta Polisi Awasi Mafia Kesehatan

Jumat, 4 November 2022 15:17 WIB

Share
Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa. (foto: poskota/bilal)
Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa. (foto: poskota/bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 14 anak di Banten meninggal dunia akibat penyakit gagal ginjal akut. Sejauh ini, Dinkes Banten mendata ada 23 anak yang menderita gagal ginjal akut, namun tujuh orang dinyatakan sembuh.

Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa mengatakan perlu pengawasan ketat dari polisi agar tidak ada mafia kesehatan yang memanfaatkan situasi di tengah maraknya kasus gagal ginjal akut.

"Di kesehatan, banyak mafia kesehatan yang mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain. Makanya kepolisian bisa menindak ini," katanya, Jumat 4 November 2022.

Terlebih hingga kini, belum ada penelitian yang menunjukan penyebab sebenarnya dari penyakit gagal ginjal akut. Ditambah kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Belum ada kepastian penyebab fix. Belum ada bukti empiris virus bakterinya, WHO belum merilis," ungkapnya.

Ia menyebutkan, informasi yang berkembang kasus gagal ginjal akut disebabkan adanya senyawa etilen glikol dan dietilen glikol berlebih dalam kandungan obat yang dikonsumsi anak.

"Ada kelebihan obat senyawa etilen glikol 0,1 milimeter gram, ada yang sampai 48 mililiter gram," jelasnya.

Menurutnya, kejadian ini tidak boleh berulang. Apalagi ada satu produsen obat di Banten yang digerebek dan dicabut izinnya oleh BPOM bersama Bareskrim. (bilal) 

ADVERTISEMENT

Editor: Cahyono
Contributor: Bilal Hardiansyah
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT