JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suporter LGBT (lesbian, gay, bisexual, transgender) yang ingin menonton Piala Dunia 2022 harus menggormati peraturan yang berlaku di Qatar.
Permintaan tersebut dilontarkan Sekretaris luar negeri Inggris, James Cleverly, mengingat Qatar merupakan negara Islam yang memiliki seperangkat norma budaya yang sangat berbeda dengan Inggris.
Kepada Radio LBC, James Cleverly mengaku telah berbicara dengan dengan otoritas Qatar tentang perlakuan terhadap penyuka sesama jenis yang ingin melakukan perjalanan untuk menyaksikan pesta sepak bola terbesar sejagad.
"Otoritas Qatar ingin memastikan bahwa penggemar sepak bola aman, terjamin dan menikmati diri mereka sendiri, dan mereka tahu bahwa itu berarti mereka harus membuat beberapa kompromi," ujar James Cleverly.
Sekedar informasi, sejak Qatar ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, perlakukan terhadap komunitas LGBT yang ingin melakukan perjalanan ke negara tersebut memang menjadi topik yang hangat dibahas media barat.
Terlepas dari kritik yang terus berlanjut, para pejabat di Qatar telah menyatakan bahwa semua orang diterima, meskipun mendesak para penggemar untuk menghormati budaya dan tradisi negara.
Baru-baru ini, Nasser Al Khater, CEO Piala Dunia Qatar 2022, berbicara kepada Sky News tentang masalah ini, bersikeras bahwa tidak ada yang akan menghadapi diskriminasi selama turnamen 29 hari.
"Pada akhirnya, selama Anda tidak melakukan apa pun yang merugikan orang lain, jika Anda tidak merusak properti publik, selama Anda berperilaku dengan cara yang tidak berbahaya, maka semua orang dipersilakan dan Anda tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Al Khater.
Sementara itu, pada bulan Mei, ketika ditanya tentang kehadiran anggota komunitas LGBTdi Piala Dunia, orang tertinggi di Qatar, Amir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani mengatakan semua orang diterima di Doha.
"Kami tidak menghentikan siapa pun untuk datang ke Doha dengan latar belakang yang berbeda, keyakinan yang berbeda, Qatar adalah negara yang sangat ramah," kata Amir kepada pers selama kunjungannya ke Berlin.
Sheikh Tamim menambahkan bahwa negara itu telah menyambut jutaan pengunjung dan Piala Dunia menjadi kesempatan besar bagi orang-orang di seluruh dunia untuk merasakan budaya Qatar.
"Kami menyambut semua orang, tetapi juga kami berharap dan kami ingin orang-orang menghormati budaya kami," kata pemimpin Qatar itu.