ADVERTISEMENT

Ayah yang Tega Habisi Nyawa Putrinya di Depok Ngaku Kesal Tidak Pernah Dihargai

Rabu, 2 November 2022 15:23 WIB

Share
Pelaku Rizky Novyandi Achmad (31). (foto: poskota/angga)
Pelaku Rizky Novyandi Achmad (31). (foto: poskota/angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Seorang ayah pelaku pembunuhan terhadap anak perempuannya dan penganiayaan terhadap sang istri hingga kritis di Tapos, Kota Depok, mengaku kesal lantaran tidak pernah dihargai.

Pelaku Rizky Novyandi Achmad (31) mengaku khilaf atas apa yang telah diperbuatnya menghilangkan nyawa putrinya KPC (11) yang masih berstatus pelajar kelas 6 SD dan menganiaya istrinya NI (31) yang kini masih kritis di IGD RS Sentra Medika.

"Usai kejadian saya khilaf dan benar-benar mengakui kesalahan yang telah saya perbuat. Atas kejadian ini siap menanggung semua resiko dan tanggung jawab," ujar pelaku Rizky di Mapolres Metro Depok, Rabu 2 November 2022, siang.

Pelaku Rizky dengan menggunakan kaos tahanan warna orange dan tangan terborgol menceritakan motif sebenarnya hingga tega membacok istri dan anaknya yang hendak berangkat sekolah.

"Motif nya kesal sama istri karena apa yang telah saya berikan nafkahi tidak pernah ada rasa terima kasihnya. Sehingga terjadi cek cok mulut setiap hari. Saat kejadian ditambah istri dan anak mau keluar rumah telah mempersiapkan barang-barang pindah ke rumah paman istrinya," kata pria berbadan gemuk berambut cepak.

Selain itu pria yang sehari-sehari sebagai pekerja harian lepas (PHL) di salah satu dinas yang ada di Pemerintah Kabupaten Bogor ini mengaku sebelum kejadian putrinya malah memalingkan muka saat ditanya pelaku. 

Mendapati hal itu, dengan emosi pelaku langsung mengambil golok yang disimpan di kolong meja dan membacokkan beberapa kali ke arah korban.

"Emosi timbul bercampur kesal setelah diajak bicara baik-baik tidak mau langsung ambil golok di meja dibacokan langsung ke istri mengenai belakang leher, punggung, tangan. Sedangkan putrinya di bagian tangan dan kepala di ruang tamu lantai 1 dalam rumah," katanya.

"Saya tidak ada niat sebenarnya untuk membacok dan menghabisi putri saya. Karena merasa sebagai laki-laki mempunyai harga diri emosi naik setelah tidak hormati dan dianggap langsung membacok," tuturnya. (angga) 

ADVERTISEMENT

Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT