ADVERTISEMENT

Moeldoko Ungkap Pembagian Jumlah Obat Gagal Ginjal akan Disesuaikan dengan Peta Sebaran Kasus

Selasa, 1 November 2022 12:38 WIB

Share
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko (Foto: Bilal)
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko (Foto: Bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Pemerintah masih berfokus pada penanganan gagal ginjal akut akibat salah konsumsi obat sirup yang mengandung etilen glikol. Saat ini, obat untuk menanganinya telah diimpor dari sejumlah negara.

Yang terdekat, pemerintah sudah impor 200 vial dari Jepang. Selain itu, ada juga obat gagal ginjal yang di impor dari Singapura.

Berdasarkan data terakhir Dinkes Banten, ada 12 bayi yang mengalami gagal ginjal. Enam diantaranya dinyatakan meninggal dunia diduga mengkonsumsi sirup yang mengandung etilen glikol.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku telah mendapat informasi dari Kemenkes, bahwa obat untuk mengatasi gagal ginjal telah diimpor.

“Saya juga dapat informasi dari Menkes, ada obat-obat penggantinya diimpor dari Singapura di antaranya,” kata KSP Moeldoko saat bertolak ke Kota Serang, Selasa (1/10/2022).

Ia menyatakan belum mengetahui mekanisme pembagian dari obat tersebut. Yang pasti yang menjadi indikator akan dilihat dari perawatan di rumah sakit daerah.

“Bagaimana pembagiannya aku belum tahu nanti dari Kemenkes, menunggu ya,” ujarnya.

Namun, KSP Moeldoko mengungkapkan, pembagian jumlah obat  gagal ginjal akut  akan disesuaikan dengan peta sebaran kasus bayi yang terkena gagal ginjal akut.

“Pasti nanti akan dilihat peta sebarannya seperti apa gitu ya,” ungkapnya. (Bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT