Ketua DPRD DKI Sebut Anggaran Penanganan Banjir di Jakarta Tak Rasional

Selasa 01 Nov 2022, 17:27 WIB
Sejumlah anak-anak kecil saat bermain di lokasi banjir di Labuan Pandeglang. (Samsul Fatoni).

Sejumlah anak-anak kecil saat bermain di lokasi banjir di Labuan Pandeglang. (Samsul Fatoni).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas (KUA-PPAS) APBD DKI Jakarta tahun 2023 untuk penanganan banjir perlu adanya rasionalisasi.

Tujuannya agar anggaran kegiatan penanganan banjir tahun depan dapat berjalan efektif. 

Hal tersebut dikatakan Ketua badan anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dalam rapat pembahasan KUA-PPAS APBD tahun 2023 di Grand Cempaka Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Pras sapaan akrabnya mencontohkan, tidak rasionalnya usulan anggaran penanganan banjir di Jakarta Selatan yang hanya disiapkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sebesar Rp 193 miliar.

"Padahal pekerjaannya banyak sekali, PR (pekerjaan rumahnya) banyak sekali," kata Pras, Selasa (1/11/2022).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadikan penanggulangan banjir, penuntasan kemacetan dan antisipasi resesi ekonomi tiga program yang diprioritaskan dalam KUA-PPAS APBD tahun 2023. 

Adapun rincian anggaran penanggulangan banjir sebesar Rp 1,29 triliun yang terdiri dari Jakarta Pusat Rp 219 miliar, Jakarta Utara Rp 247 miliar, Jakarta Barat Rp 236 miliar, Jakarta Selatan Rp 193 miliar, Jakarta Timur Rp 296 miliar, dan Kepulauan Seribu Rp 105 miliar.

Lanjutnya, penanganan kemacetan sebesar Rp 625 miliar yang terdiri dari Jakarta Pusat Rp 111 miliar, Jakarta Utara Rp 130 miliar, Jakarta Barat Rp 122 miliar, Jakarta Selatan Rp 113 miliar, dan Jakarta Timur Rp 149 miliar.

Kemudian, untuk antisipasi resesi ekonomi tahun depan sebesar Rp 120 miliar yang terdiri dari Jakarta Pusat Rp 21 miliar, Jakarta Utara Rp 17 miliar, Jakarta Barat Rp 20 miliar, Jakarta Selatan Rp 19 miliar, Jakarta Timur Rp 24 miliar, dan Kepulauan Seribu Rp 19 miliar.

Berita Terkait
News Update