ADVERTISEMENT

Muncul Sejumlah Relawan, Sekjen PDIP: Ada yang Gunakan untuk Adu Domba

Senin, 31 Oktober 2022 14:42 WIB

Share
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (foto/Poskota)
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (foto/Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan tindakan relawan politik sifatnya cair.

Kemunculan relawan bisa saja ditunggangi berbagai maksud, termasuk mengadu domba tokoh satu dengan yang lain.

"Kita semua bisa melihat begitu banyak motif dari sukarelawan karena itu sangat cair organisasinya dan juga berbagai kepentingan-kepentingan yang bisa dimainkan. Bahkan ada sukarelawan yang juga dipakai untuk mengadu domba berbagai tokoh-tokoh tertentu," kata Hasto di Jakarta, Senin, (31/10/2022).

Hasto juga melihat para relawan terkesan ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menyelesaikan masa kepemimpinannya dengan menyinggung soal pencapresan.

Padahal, eks Gubernur DKI Jakarta itu sedang berusaha membangun warisan dari kepemimpinannya.

Kondisi ini membuat Hasto mengingatkan semua pihak untuk bersabar. Lagipula, yang berhak mengusung nama tertentu sebagai capres di Pilpres 2024 adalah partai politik.

Hal ini sesuai aturan yang ada, bahwa relawan tidak punya wewenang untuk mengusung nama tertentu di pemilihan umum. "Berpolitik itu dengan aturan," tegasnya.

"Pengusungan calon dan pasangan calon itu adalah partai politik atau gabungan partai politik," sambung Hasto.

Daripada sibuk menggoreng soal pencapresan, Hasto meminta semua pihak ikut membantu menyelesaikan masalah bangsa. Para relawan diingatkan mengikuti tahapan pemilu yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jangan buang energi yang tidak perlu, toh capres dan cawapres itu tahapannya masih tahun depan. Jadi, kenapa kita buang-buang energi dan lebih baik saat ini semuanya bisa membantu Pak Presiden Jokowi," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Wanto
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT