“Kok bisa?” tanya Heri.
“Relawan, simpatisan dan pendukungnya kecewa. Apalagi jika yang menjadi orang pertama (capres) tak sesuai ekspektasi,” kata mas Bro.
“Berarti parpol mesti cerdas mencermati kehendak rakyat sebelum menentukan paslon capres,” kata Heri.
“Perlu kejujuran elite parpol menyerap denyut nadi masyarakat.Meski elektabilitas capres bukan segalanya, tetapi sebuah pertanda,” ujar mas Bro.
Bukankah jika ingin selamat di jalan harus perhatikan tanda- tanda? (jokles)