Terdata 967 Warga Kota Serang Kelainan Seks, MUI Minta Pemerintah Tes Massal HIV

Jumat, 28 Oktober 2022 14:31 WIB

Share
Serba serbi Belahan Dipertontonkan. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)
Serba serbi Belahan Dipertontonkan. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat mengidentifikasi data penghuni lingkungan guna mencegah penularan perilaku seks menyimpang.

Sebab hingga kini, Dinkes Kota Serang mendata ada 967 orang yang terindikasi memiliki perilaku seks menyimpang.

Sekretaris MUI Kota Serang, Amas Tadjudin mengatakan, perilaku seks menyimpang biasanya memiliki kelompok. Untuk itu masyarakat diminta melakukan identifikasi pada penduduk di lingkungan guna mencegah penularan perilaku seks menyimpang.

"Para pemilik kontrakan yang tersebar merata di pusat strategis Kota Serang agar meningkatkan kewaspadaannya dan melakukan identifikasi data lengkap bagi penghuni kontrakan dalam rangka menjaga ketertiban kesehatan dan keamanan," katanya saat dihubungi, Jumat (28/10/2022).

Selain itu, perilaku yang menonjol dari kelompok ini adalah kerap nongkrong di malam hari di pusat bisnis kuliner dan restoran siap saji. 

"Oleh karena itu, diimbau kepada masyarakat agar melakukan pembinaan kepada keluarga dan tetangga lingkungan agar kembali insyaf menjalani kehidupan secara normal," ungkapnya.

Amas mengingatkan para pengusaha hiburan dan usaha salon kecantikan untuk menata ulang usahanya agar halal, sehat, aman dan nyaman terhindar dari segala kegiatan dan transaksi ilegal.

Sebab hal itu akan menjadi penyumbang penularan penyakit HIV/AIDS akibat hubungan seksual menyimpang dan hubungan sesama jenis.

Terakhir, pemerintah agar rutin melakukan tes urine dan tes HIV/AIDS bagi warga yang masih keluyuran dan dicurigai sebagai warga potensial tertular menularkan penyakit tersebut. 

"Jika terbukti segera di karantina dan proses penegakan hukum," jelasnya. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar