Polda Metro Jaya Mau Gelar Tes Urine Bagi Mahasiswa, BEM SI Minta Polsi Berkaca Kasus Irjen Teddy Minahasa

Jumat 28 Okt 2022, 20:48 WIB
Koordinator Pusat BEM SI, Muhammad Yuza Augusti saat menutup gelaran aksi demonstrasi peringatan 8 tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.(Foto: Andi Adam Faturahman)

Koordinator Pusat BEM SI, Muhammad Yuza Augusti saat menutup gelaran aksi demonstrasi peringatan 8 tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.(Foto: Andi Adam Faturahman)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), angkat suara terkait dengan rencana Polda Metro Jaya yang akan menggelar tes urine berkala bagi mahasiswa, paska meningkatnya pengguna narkoba di kalangan muda-mudi Jakarta.

Koordinator Pusat BEM SI, Muhammad Yuza Augusti mengatakan, BEM SI menyambut positif rencana Polda Metro Jaya, dengan syarat dilakukan secara adil dan tak tebang pilih.

"Kami setuju asalkan harus merata, jangan sampai tebang pilih hanya mahasiswa saja," kata Yuza saat ditemui di kawasan Patung Kuda, Jum'at (28/10/2022).

Menurut Yuza, langkah tes urine massal dan berkala ini memang baik dilakukan guna menekan angka kasus pengguna barang haram tersebut agar tak melonjak signifikan.

Namun, kalau hanya dilakukan kepada mahasiswa saja, hal itu tak adil rasanya. Sebab, Kepolisian pun harus turut diikutkan dalam kegiatan tes urine berkala ini, dengan berkaca pada kasus Irjen Teddy Minahasa.

"Bisa jadi permasalahan (narkoba) juga ada di bapak-bapak (Kepolisian) juga," ungkap dia.

Namun, Yuza tetap mengapresiasi langkah tersebut untuk meminimalisir adanya peredaran atau pengguna narkoba di kalangan mahasiswa.

Nantinya apabila rencana itu terlaksana, kata Yuza, Polda Metro Jaya harus tetap berkoordinasi dan harus mendapatkan persetujuan dari pihak Universitas.

"Harus ada komunikasi dan koordinasi yang tetap dilakukan, karena kami mahasiswa ada di bawah institusi di bidang pendidikan jadi jangan sampai itu dilewatkan," ucap Yuza.

Lebih lanjut, Yuza berharap, apabila rencana tes urine terus dilaksanakan, Polda Metro Jaya tidak sembarang melakukan penggerebekan atau masuk ke lingkungan kampus.

"Karena mereka tidak punya otoritas apapun kepada mahasiswa secara langsung, polisi tidak bisa secara ilegal masuk ke wilayah kampus kami," pungkasnya.

Berita Terkait
News Update