SUDAH beberapa hari ini Erna jengkel dengan kelakuan suaminya, Nurdin. Bagaimana tidak kesal, saban hari narik ojek online (ojol) tapi setiap pulang ke rumah hampir tak membawa uang.
Sepi penumpang dan persaingan ketat antar ojol selalu dijadikan alasan oleh Nurdin buat menepis pertanyaan istrinya.
Erna pernah mencoba mencari tahu dengan melakukan ‘penggeledahan’ dari kantong celana sampe dompet, saat Nurdin tidur. Dan hasilnya memang tak ada uang disimpan, bahkan ternyata dompet kosong akut, alias sama sekali tak terlihat jejak uang di setiap celah dompet .
“Tumben bener , masak sama sekali kosong. Gak biasanya kantong sampe kosong akut begini,” batin Erna sambil membolak-balik dompet , berharap ada lembaran rupiah terjatuh. Tetap saja dompet kosong akut.
Namun, jangankan lembaran, uang logam pun tak juga keluar dari dompet Nurdin. “Sudah tiga hari selalu kosong , jadi curiga nih, “ kata Erna dalam hati. Keesokan harinya, setelah Nurdin pamit pergi narik, Erna mulai mengatur siasat. “Nanti siang mau ke pangkalan. Penasaran kita,” gumam Erna.
Kecurigaan Erna terbukti. Di pangkalan suaminya dipergoki tengah menarik dompet dan mengeluartkan beberapa lembaran pecahan 50 ribuan kepada teman ojek lainnya. Tak berselang lama, sang teman kembali dengan membawa beberapa botol berisi minuman berwarna mirip sirop.
Minuman dalam botol itu kemudian habis dalam sekejap ditenggak Nurdin dan lima teman ojek lainnya. Selanjutnya Nurdin kembali menarik dompet dan mengeluarkan untuk patungan membeli minuman ‘sirop ‘mengandung alkohol, sirop bralkohol itu.
“Pantesan dompet kosong akut , ternyata buat beli sirop berlakohol,” ucap Erna , kesal. (yahya)