ADVERTISEMENT

Enam Kasus Gagal Ginjal Akut Ditemukan di Kabupaten Tangerang, Belum Dipastikan Akibat Obat Sirop

Rabu, 26 Oktober 2022 10:00 WIB

Share
Ilustrasi obat sirup. (Foto/Freepik)
Ilustrasi obat sirup. (Foto/Freepik)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Banten telah mencatat sebanyak enam kasus gagal ginjal akut misterius pada anak usia 0 sampai 5  tahun ditemukan di Kabupaten Tangerang,.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kabupaten Tangerang, dr Faridz mengatakan bahwa terdeteksinya pasien gagal ginjal akut ini berdasarkan informasi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

"Kalau kasus gagal ginjal akut kita ada, bahkan di RSCM sejak Bulan Agustus sudah ada enam kasus pasien, tetapi kalau penyebab dari obat sirop ini belum terbukti," katanya, Rabu (26/10).

Enam pasien yang terdeteksi mengalami gagal ginjal akut misterius ini berasal dari Kabupaten Tangerang merupakan warga Kecamatan Balaraja, Cikupa, Binong, Mauk, Teluknaga dan Sepatan. 

"Rata-rata usia mereka di bawah 5 tahun, ada satu anak usia 2 tahun dan empat anak lagi usia 1 tahun. Mereka berasal dari Balaraja, Cikupa, Binong, Mauk, Teluknaga dan Sepatan," ujarnya. 

Meski demikian, pihaknya pun belum bisa memastikan bahwa keenam pasien anak penderita penyakit misterius ini disebabkan oleh kandungan obat sirop. Pasalnya, banyak faktor yang bisa menyebabkan terkena penyakit tersebut. 

"Jadi saya tegaskan bahwa kasus ini belum tentu disebabkan oleh obat sirop. Karena faktornya banyak bisa karena infeksi, virus dan lain sebagainya," tutur dia. 

Ia menambahkan, dalam upaya mengantisipasi ditemukannya kasus gagal ginjal akut ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kini telah menarik edaran terhadap lima jenis produk obat cair atau obat sirop yang direkomendasikam oleh BPOM RI sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). 

"Untuk yang 5 jenis obat sirop itu, kita udah tarik dari semua Faskes karena sudah tidak boleh di edarkan lagi oleh Kemenkes," pungkasnya. (Veronica Prasetio)


 

ADVERTISEMENT

Reporter: Veronica Prasetio
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT