Namun demikian, Heru tak mau menyebut lurah daerah mana yang tega menjadikan petugas PPSU sebagai supir pribadinya hingga ART.
Selain itu, ketika sudah dibukanya posko aduan di Pendopo Balai Kota DKI, ada salah orang yang bernama Eni Susilawati, warga Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat mengadukan dirinya di posko aduan terkait saluran air di kediamannya yang sengaja disumbat oleh tetangganya.
"Itu tanah baru kami beli, jadi kami enggak tahu riwayatnya. Tahu-tahu, (saluran air) kami sudah dimampetin sama mereka (tetangga)," kata Eni di Pendopo Balai Kota DKI.
Dalam aduan tersebut, Eni pun mengaku tak mengetahui secara pasti alasan tetangganya menyumbat saluran di kediamannya tersebut.
Eni juga mengakui sebelumnya telah bermusyawarah dengan tetangganya. Namun, musyawarah tersebut tak menemui titik terang.
"Sebenarnya kami sudah lapor ke RT, belum ada solusi ya. Kami enggak bisa nunggu lama karena itu aliran air kami pakai setiap harinya," ucap Eni.
Eni mengungkapkan, setelah dirinya membuat laporan di Balai Kota, Pemerintah DKI berjanji segera menindaklanjutinya dan meninjau kediamannya.
"Mereka (Pemprov DKI) akan meninjau lokasi sekitar segera. Mereka akan menindaklanjuti," tutup Eni.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI telah merekap selama tiga hari posko aduan warga jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, yang dimulai dari selasa 18 Oktober hingga Kamis 20 Oktober 2022 kemarin.
Dimana selama tiga hari posko aduan tersebut di buka, sebanyak 83 orang telah mengadu terkait permasalahannya secara langsung.
"Dan total dari selama tiga hari kurang lebih sekitar 83 orang," pungkas Andriansyah.
Sebagaimana diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membuka kembali posko pengaduan warga di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat yang dimulai pada Selasa, 18 Oktober 2022 lalu.