ADVERTISEMENT

Pejabat Kemenag Sembrono Mau Ngutang Kok di Kamar

Senin, 24 Oktober 2022 07:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

YANG bisa sembrono ternyata tak hanya Ketum partai. Contohnya Mutolib, 40, pejabat Kemenag di Tapanuli Selatan (Sumut) dia dicopot dari jabatannya, gara-gara berdalih mau ngutang duit tapi kok di kamar janda. Dicurigai berbuat zina, Mutolib pun digerebek warga. Saking malunya, muka pun ditutup pakai bantal.

Presiden Jokowi beberapa hari lalu menyindir Ketum Parpol yang bertindak sembrono, karena mancapreskan “bapak intoleransi” jadi Capres 2024. Ternyata berbuat sembrono itu bukan monopoli Ketum partai, orang biasa pun juga bisa berbuat sembrono, jika tak mau disebut ceroboh. Tentu saja masalahnya tak sekelas Ketum Parpol, tapi hanya yang receh-receh saja, bukan yang “the best”.

Contohnya si Mutolib, pejabat Kemenag Tapsel yang dipercaya sebagai Kasie Urusan Haji dan Umroh. Belum lama ini dia digerebek Pak RT di rumah Ny. Umi, 35, seorang janda di Padang Sidempuan. Penggerebekan ini disponsori oleh Ny. Linda, 38, istri sang Kasie. Bukan seorang diri, anak-anaknya diajak serta, agar suami dan ayah sejumlah anak ini malu karenanya.

Memang Mutolib malu abis. Saking malunya, dia lalu menutup mukanya dengan bantal yang didapat di kamar sijanda. Persis Kangguru yang memasukkan kepalanya ke dalam lobang ketika bahaya mengancam. “Sampeyan pejabat Kemenag lho, jangan berbuat sembrono!” kata Pak RT.

Ya memang memalukan, seorang pajabat Kemenag –meski baru tingkat Kasie– yang selalu mengurusi perihal keagamaan, lha kok malah masuk ke kamar janda. Apa kopentensinya dengan pekerjaannya selama ini? Padahal pesan ustadz KH Zainudin MZ almarhum, janda itu cukup disantuni bukan dimasuki kamarnya. Apa kata dunia?

Mutolib memang berusaha membela diri. Dia berdalih, masuk kamar si janda tidak ngapa-ngapain, murni hanya mau pinjam uang untuk keperluan biaya sekolah anaknya. Karena katanya  janda Umi mau ambil uang tak kunjung keluar, Mutolib pun masuk ke dalam kamarnya. Ee, lha kok malah digerebek Pak RT dan istrinya. “Ini hanya kesalahpahaman semata.” Kata Mutolib membela diri.

Dalih Mutolib dipatahkan warga. Jika sekedar mau pinjam uang, kenapa kedatangannya ke rumah Umi begitu sering dan malam hari pula. Pihak Kemenag Tapsel sendiri tak percaya atas alasan itu, sehingga Mutolib yang sembrono itu terpaksa dicopot dari jabatannya.

Puisi Chairil Anwar juga mengingatkan, sembrono itu bersenda gurau dengan neraka. (GTS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT