ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Ojo Sembrono Komen

Senin, 24 Oktober 2022 08:49 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

OJO sembrono” kata Heri mengawali obrolan warteg usai maksi bersama sohibnya mas Bro dan Heri. “Maksudnya?” sahut Yudi.

“Ya kita ini ojo sembrono dalam bersikap, apapun tindakan itu,” jawab Heri.

Apa yang dikatakan Heri memang begitu adanya. Ojo sembrono, kalimat yang sering diungkapkan untuk mengingatkan seseorang agar tidak grusa-grusu.

Jika diucapkan orang tua kepada anaknya atau yang lebih muda diartikan jangan berlaku tidak sopan atau kurang pantas. Makna lain dari sembrono adalah kurang hati-hati, gegabah, ceroboh, secara sembarangan saja.

Bersikap sembrono, bisa diartikan berperilaku tidak pantas, tidak menghormati perasaan orang lain karena lupa akan janjinya seperti lirik lagu campur sari ”Ojo sembrono” yang berisi sindiran seorang wanita kepada pria (kekasihnya) karena lupa akan janjinya. Bilangnya Kamis, baru ditepati Sabtu.

Ojo sembrono juga lagi banyak dibicarakan setelah Presiden Jokowi meminta parpol agar hati-hati dan tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden – cawapres 2024. Pesan itu disampaikan Jokowi ketika menghadiri HUT ke- 58 Partai Golkar, Jumat (21/10/2022) malam.

Dalam konteks pesan Presiden ini, tidak sembrono berarti jangan ceroboh, gegabah atau asal pilih orang. Padahal kualitas sangat dibutuhkan karena tantangan ke depan lebih berat dan kompleks. Awan hitam membawa berbagai ancaman, masih menggelayut mengelilingi dunia, termasuk negara kita.

“Apa pesan ini sindiran, seperti lagu ojo sembrono,” kata Yudi.

“Pesan itu semua parpol, utamanya parpol yang belum mendeklarasikan pasangan capres, seperti Golkar,” kata mas Bro.

“Oy iya, Partai Golkar yang berkoalisi dengan PAN dan PPP hingga kini belum mendeklarasikan. Begitu juga PDIP yang punya tiket mengajukan capres tanpa bantuan parpol lain. Kenapa ya, apa nunggu hari baik?,” kata Yudi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT