Hayo Lho, Ganjar atau Puan, Tuh Anies Kehabisan Bensin

Minggu, 23 Oktober 2022 07:14 WIB

Share

GANJAR Pranowo seru lagi. Namanya berkibar tinggi. Hari-hari  belakangan Ganjar Pranowo  menuai sorotan kuat. Itu tak lain setelah Ganjar Pranowo terang-terangan menyatakan siap maju sebagai capres.

Ganjar mengaku bersedia menjadi capres. "Kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap,” kata Ganjar dalam wawancara yang diunggah YouTube, Selasa (18/10/2022).

"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang mesti siap soal itu," tuturnya.

Sebagai kader parpol, tentu saja Ganjar berpegang teguh aturan PDIP. Ia pun menyatakan, soal capres adalah urusan dan hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebelumnya, ada kecenderungan PDIP akan mencapreskan Puan Maharani. Namun, meski Mbak Puan sudah terjun ke lapangan, blusukan ke pasar-pasar, berbecek-becak terjun ke sawah, tanam padi (langkah maju, dan ditertawakan orang), bagi-bagi kaos, dan lainnya, toh elektabilitas tak naik signifikan.

Tampaknya, ketika Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan jadi capres, elit PDIP mulai mengoreksi rencana pencalonan Puan. Mungkin, Ganjar membaca itu, dan juga mungkin dorongan Kakak Pembina (istilah Rocky Gerung, untuk relasi Ganjar dan Jokowi), muncul pernyataan kesiapan nyapres tersebut.

Tentu, Mega masih akan terus melihat perkembangan sebelum memutuskan. Tapi, untuk membaca perkembangan, siapa yang akan dicapreskan oleh PDIP, Ganjar atau Puan Maharani, mungkin yang bisa dilihat adalah, soal intensitas mereka tampil mencari popularitas.

Kalau Mbak Puan mulai surut dari aktivitas di lapangan, tidak lagi berbecek-becek ria, tidak blusukan ke pasar-pasar, ke pedesaan, itu mungkin tanda-tanda, dia tidak jadi nyapres.

Dan sebaliknya, kalau Ganjar Pranowo makin intens berkegiatan dengan kalangan rakyat banyak, itu dia tanda-tanda yang mungkin bisa menunjukkan dia akan ditunjuk jadi capres.

Di sisi lain, setelah lengser, terasa pemberitaan tentang Anies mulai meredup. Kalau pun masih ada pemberitaan tentang Anies, tak segencar saat masih jadi Gubernur DKI Jakarta.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar