"Banyak kegiatan yang kami laksanakan dalam memeriahkan HSN ini, yaitu lomba marhaba, marawis, hadroh, mars hari santri, kaligrafi, senam santri, pidato tiga bahasa, dan Qiro'atul Kutub," tambahnya.
Menurutnya, bukan hanya saja acaranya yang meriah, tapi perayaan HSN tahun ini mengukir sejarah dalam 7 tahun terakhir semenjak ada peringatan HSN di tingkat Kabupaten.
"Sejarah hari ini kita cetak, Pandeglang sebagai Kota Santri membeberkan fakta empiris hari santri yang di prakarsai oleh seluruh ormas Islam di Pandeglang," tandasnya.
Nurjaman mengaku, santri bukan hanya lebel tapi merupakan nilai yang melekat pada setiap orang. Sebab, nilai melekat inilah yang paling utama harus dimiliki setiap orang bukan hanya santri.
"Jika para pemangku kebijakan nyantri, maka semua akan memiliki moral yang baik," tutupnya. (samsul fatoni)