Penduduk Palestina Gelar Aksi Mogok Massal Menyusul Pembunuhan yang Dilakukan Israel

Sabtu 22 Okt 2022, 17:49 WIB
Penduduk Palestina lakukan mogok massal menyusul pembunuhan yang dilakukan Israel (Foto: Twitter/GazaFREEstyle)

Penduduk Palestina lakukan mogok massal menyusul pembunuhan yang dilakukan Israel (Foto: Twitter/GazaFREEstyle)

PALESTINA, POSKOTA.CO.ID - Seorang remaja Palestina meninggal karena luka, satu bulan usai ia ditembak tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki. Menteri Kesehatan Palestina mengumumkan Mohammad Fadli Nouri (16) meninggal pada hari Kamis (20/10/2022) waktu setempat. Ia ditembak di perut selama konfrontasi di Ramallah, Tepi Barat. 

Kematian remaja tersebut diumumkan bersamaan ketika orang-orang Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat gelar aksi mogok massal satu hari. Mereka menyerukan konfrontasi dengan Israel.

Dilansir dari Al Jazeera, aksi yang dilakukan hari Kamis (20/10) juga dilakukan menyusul pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap Uday Tamimi (22) pada Rabu malam.

 

Israel menuding Tamimi melakukan penembakan pada tanggal 8 Oktober di pos pemeriksaan utama ke kamp pengungsi di Shuafat, Yerusalem Timur. Satu tentara Israel tewas dalam aksi tersebut.

Pasukan Israel membunuh Tamimi dalam baku tembak usai perburuan selama 12 hari. Sebelumnya ia juga diduga melakukan penembakan kedua di dekat pemukiman ilegal Israel di Maaleh Adumim, Tepi Barat.

Media Israel melaporkan seorang panjaga keamanan dirawat. Sementara, Tamimi dinyatakan meninggal ditempat usai baku tembak selama satu menit.

Selanjutnya, pasukan Israel memberlakukan pengepungan selama empat hari di kamp pengungsi Shuafat dan daerah sekitarnya pasca 8 Oktober. Sekitar 130.000 orang dicegah masuk atau keluar.

 


Aksi Mogok Massal Warga Palestina Menyusul Pembunuhan yang Dilakukan Israel

Semua kelompok dan institusi politik utama Palestina di seluruh Tepi Barat dan Yerusalem Timur, termasuk partai Fatah yang berkuasa, mengumumkan aksi mogok massal pada Rabu malam.

Ratusan pemuda Palestina, termasuk angkatan bersenjata, mengadakan pawai di beberapa kota Palestina dan sejumlah kamp pengungsian.

Konfrontasi pecah dengan pasukan Israel di beberapa lokasi pada hari Kamis, termasuk di persimpangan utama antara Ramallah dan Yerusalem, di Betlehem, Nablus dan Hebron.

Partai Fatah mengatakan bahwa hari Kamis (20/10) adalah puncak kutukan atas kejahatan pendudukan Israel.

 

 "Eskalasi di semua titik konfrontasi atas jiwa martir dan pahlawan Uday Tamimi dan dalam kutukan atas kejahatan pendudukan,” kata Partai Fatah dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu (22/10/2022).

Selain itu, persatuan guru Palestina juga mengatakan pemogokan akan melibatkan semua sekolah dan kementerian pendidikan. Semua universitas Palestina di Tepi Barat juga ikut dalam pemogokan massal tersebut.

Terkait kematian Tamimi di tangan Israel, Hamas selaku gerakan bersenjata yang mengatur jalur Gaza mengatakan bahwa pemuda tersebut menjadi simbol perjuangan.

“Tamimi adalah ikon nasional yang mewakili keberanian Palestina dalam perjuangannya melawan penjajah,” tulis kelomok Hamas dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah partai-partai politik utama di Gaza juga mengutuk pembunuhan yang dilakukan Israel itu. Mereka meminta penduduk Palestina mengheningkan cipta di jalan-jalan sebagai penghormatan kepada Tamimi. (*)

Berita Terkait

News Update