ADVERTISEMENT

Awasi Peredaran Obat Sirup, Menko PMK Sidak Sejumlah Apotek di Bogor

Sabtu, 22 Oktober 2022 17:42 WIB

Share
Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan sidak ke sejumlah apotek untuk memastikan bahwa obat sirup tidak dijual belikan.(ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan sidak ke sejumlah apotek untuk memastikan bahwa obat sirup tidak dijual belikan.(ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan sidak ke sejumlah apotek di Kota Bogor. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan apotek telah mematuhi imbauan terkait obat sirup.

Sidak dilakukan di tiga lokasi berbeda. Yakni Apotek Sehat di Jalan Pengdilan, Farmasi Poliklinik Afiat RS PMI Bogor dan Apotek Villa Duta. 

"Saya bersama Pak Wali Kota melakukan sidak di beberapa apotek yang ada di Kota Bogor, untuk mengecek apakah apotek-apotek sudah mematuhi imbauan kita yaitu tidak lagi menjual belikan obat dalam bentuk sirup. Baik melalui resep maupun pembelian bebas," kata Muhadjir, Sabtu (22/10/2022).

Sejauh ini, apotek di Kota Bogor yang disidaknya telah mematuhi imbauan tersebut. Mereka sudah tidak melayani resep berupa obat sirup kepada masyarakat.

"Kita lihat alhamdulillah sudah mematuhi, yaitu sudah tidak lagi melayani resep yang berupa sirup. Kalau ada resep, dokter-dokter sudah memberikan alternatif, yaitu dalam bentuk puyer. Sehingga apotek harus meracik lagi, memang butuh waktu, tapi itu solusi yang tepat menurut saya. Obat-obat sirup sudah dikarantina, sudah ditutup, bahkan ada yang dikemas. Karena khawatir nanti kalau masyarakat masih ngotot ingin maksa beli, maka ini di apotek ini dimasukkan boks supaya tidak kelihatan," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku sudah melakukan gerak cepat terkait kasus penyakit gagal ginjal akut. Salah satunya mengedarkan surat kepada rumah sakit, apotek, Puskesmas untuk tidak meresepkan dan mengkarantina obat sirup.

"Di tiga titik yang kami kunjungi secara mendadak bersama Pak Menko, ini aturan ditaati. Bahkan obat itu (sirup) tidak didisplay," ucap Bima.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan sejauh ini belum ada temuan pasien gagal ginjal akut di Kota Bogor. Tetapi, dirinya telah meminta untuk melakukan kewaspadaan di dini di semua fasilitas kesehatan (faskes) Kota Bogor.

"Sampai saat ini belum ada laporan kasus (gagal ginjal akut). Kami terus meningkatkan kewaspadaan dini dan surpelen aktif ke semua faskes. Kemudian kita koordinasi, kalau memang ada laporan kasus, segera dilaporkan ke kami. Kalaupun ada dugaan penggunaan obat, si sampel yang diduga diminum akan kita minta untuk kita kirimkan ke laboratorium kita minta sesuai arahan Kemenkes," ucap Retno. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT