JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia mengungkapkan 70 persen air minum rumah tangga di Indonesia tercemar tinja.
Kabar ini diungkapkan oleh Wash Spesialis UNICEF Indonesia, Maraita Listyasari. Maraita mengatakan data mengenai air rumah tangga yang tercemar tinja ini didapatkan dari Kemenkes.
Dalam hal ini, Maraita pun mendorong masyarakat untuk melakukan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kendati dengan air tercemar, terdapat upaya selain PHBS sebagai langkah untuk meminimalisir terjadinya sebuah penyakit, yaitu dengan melakukan penyedotan WC sebanyak 3-5 kali setiap tahunnya secara rutin.
Kemudian, memasang WC yang benar atau terhubung dengan sistem perpipaan, di mana penyakit bisa menyebar melalui manusia dan adanya tanah atau lahan yang tercemar.
Hal ini dikarenakan virus bakteri yang bisa lewat di mana saja, sehingga jika sanitasi tidak dilakukan dengan baik maka pencemaran bisa terjadi di mana saja.
WHO menyebutkan, alur penyakit ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui jari, lalat yang hinggap di makanan, lahan atau tanah, serta cairan dan makanan.
Guna meminimalisir risiko dan terjadinya penyakit, serta sehubungan dengan COVID-19, Maraita pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan PHBS dan protokol kesehatan.
.jpg)
