JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta bereaksi keras atas insiden kebakaran kubah Jakarta Islami Center (JIC) di Koja, Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022).
Wakil Katib PWNU Jakarta, Muzakky Cholish, meminta Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengevaluasi pengurus masjid terbesar di Jakarta Utara tersebut.
"Pj gubernur harus cekatan, mengevaluasi segera pengelola JIC untuk kemaslahatan," kata Muzakki dalam keterangan tertulis, Rabu (19/10).
Muzakki mengkritik para pengelola yang dinilai lalai hingga mengakibatkan kebakaran sebuah masjid yang menjadi kebanggaan umat Islam Jakarta.
"Sebagus apapun gedung jika pengelolanya ngga bagus, ya jadi tinggal monumen saja. Saya menilai kebakaran ini terjadi karena pihak pengelolanya tidak memiliki kapabilitas dan keahlian untuk menjaga dan membangun masjid tersebut," kata Muzakki.
caption
isi_caption_video_terkait
Ulama dari Nahdlatul Ulama tersebut menceritakan peran dan pengaruh besar Madjid Jakarta Islamic Center tersebut.
Menurutnya JIS bukan sekedar bangunan ibadah, tetapi memiliki nilai historis, penyangga moral dan syiar Islam di Jakarta.
"JIS dibangun oleh Gubernur Sutiyoso dengan penuh perjuangan. Karena tadinya di tempat itu pernah ada lokalisasi besar yang menampung 10 ribu WTS (wanita tuna susila -red), kini masjid itu jadi ikon Jakarta untuk syiar Islam dan pembinaan masyarakat," kata Muzakki
Karena memiliki sejarah yang besar dan peran agung sebagai penyangga moral masyarakat Jakarta, Ia berpendapat bahwa masjid itu harus dikelola oleh ahlinya bukan sembarang orang.
Bahkan pemerintah provinsi harus menyeleksi siapa yang menjadi pengurus dan bertanggungjawab menghidupkan dan membangun masjid tersebut.
"Harusnya Pak Anies menyeleksi dan menguji pengelola Islamic Center. Sudah semestinya JIS dikelola oleh tokoh Islam yang berkompeten, Kyai, ulama atau guru besar yang sudah terbiasa menata institusi pendidikan dan umat," katanya.