SA menyebut, untuk berkonsultasi sang dukun memiliki persyaratan diantaranya menyiapkan uang Rp350 ribu setara dengan harga hewan kurban.
"Ada persyaratan duit sama qurban, qurbanya itu kambing tapi di hitung uang Rp 350.000 satu qurban, Bukan nyerahin kambing ya, jadi hitunganya kambing itu di hargai Rp350.000 nah kita serahinya pakai uang," ungkap SA.
Dari perjalanan berkonsultasi, setidaknya uang senilai Rp 10 Juta telah disetorkan ke dukun.
"Saya kurang lebih ngasih mungkin sudah Rp10 juta," jelasnya.
AS pun menjelaskan, sejumlah uang yang disetor ke dukun tersebut hingga kini, tak pernah menambah pemasukan di rekening miliknya.
kepalang tanggung diduga adanya penipuan, ia bersama korban lainnya akhirnya mengundurkan diri dari pengajian yang diduga menyimpang dari adanya kaidah agama.
"Saya pengajian sudah 1 tahun dari bulan juli 2021 hingga juli 2022, setelah itu saya baru berfikir, kok kenapa seperti ini, saya hanya di iming-imingin saja," jelasnya.
Sementara itu, korban lainnya, SU (61) mengatakan, dirinya baru kenal sejak enam bulan terakhir.
Ia pun merasakan hal yang sama, yang dilakukan oleh SA (60) terhadap tindakan pelecehan oleh dukun.
"Saya kira iya pengajian, tau taunya yak saya di perlakukan seperti ini," ucap SA.
Malah, SA dikatakannya lebih parah, ia mendapatkan pelecehan sebanyak lima kali saat mengikuti konsultasi dari dukun tersebut.
Alasan bagi dukun korban disuruh melepaskan baju, yakni dianggap untuk membersihkan badan.