BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Aksi kejahatan jalanan atau street crime di wilayah hukum Polres Metro Bekasi belakangan marak. Polisi pun menyebutkan, minimnya jumlah personel jadi kendala pengamanan saat ini.
Diketahui, Kota Bekasi memiliki 12 Kecamatan yang tersebar di wilayah, sementara ada 9 Polisi Sektor (Polsek) di Kota Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki menilai, sebanyak 1.401 personil yang dimiliki jajarannya belum sebanding dengan jumlah warga Kota Bekasi yang mencapai 2,4 juta jiwa.
"Dari 12 kecamatan, kami memiliki sembilan polsek, jumlah personel Polres Metro Bekasi Kota perlu diketahui bahwa jumlah yang ada, tidak lebih dari 1.401 personel, sehingga rasio Polri dengan jumlah penduduk yang ada sekarang masih 1:1.719 yang idealnya 1:350," ujar Kombes Hengki dalam siaran YouTube masyarakat terkoneksi Pemerintah Kota Bekasi, Kamis (14/10/2022).
Kendati demikian, ia menilai tetap mengoptimalkan seluruh jajarannya yang berada di 9 Polsek dan Polres Metro Bekasi Kota agar menjaga ketertiban di masyarakat.
"Kekurangan tersebut bukan menjadi suatu halangan bagi Polres Metro Bekasi Kota, karena kami bermitra baik dengan seluruh komponen masyarakat yang ada," ucap Hengki.
Lebih lanjut, dalam pemaparannya aksi kejahatan jalanan kerap terjadi di jam jam rawan, diantaranya pukul 23.00 hingga 05.00 WIB.
Kejahatan jalanan tersebut meliputi, 3 C (Curas, Curat, dan Curanmor), Tawuran, begal hingga balap liar.
"Nah ini tawuran kesemua yang ada di 12 kecamatan, 9 polsek di kota bekasi ini khusus tawuran begal itu rata-rata terjadi antara 23.00-05.00 pagi," ungkap Hengki.
Untuk meredam aksi kejahatan di kota Bekasi, ia menuturkan tim patroli disiagakan baik malam hingga pagi.
"Preventif melalui patroli cyber, kami memiliki perintis presisi, memiliki srikandi perintis presisi yaitu seluruh polwan melaksanakan patroli baik di siang dan malam, ada pos pantau," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).
