SERANG, POSKOTA.CO.ID - BPBD Kota Serang memantau aliran sungai Cibanten guna mitigasi air sungai meluap. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya banjir bandang.
Mengingat pada bulan Maret 2022, ratusan rumah warga rusak akibat diterjang banjir bandang akibat luapan air sungai Cibanten.
Terlebih, BMKG menginformasikan adanya cuaca ekstrim periode 9 sampai 15 Oktober 2022.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Serang, Tofan Wiguna mengatakan, sepanjang aliran sungai Cibanten ditinjau khusus untuk meminimalisir banyaknya korban akibat luapan singai Cibanten.
"Hulunya kali Cibanten sama di Sindangheula dari awal, hilirnya kita lihat ke Pakupatan sama ke Kasemen," katanya, Jumat (14/10/2022).
Ia menerangkan, ada dua aliran anak sungai dari Cibanten. Pertama hilirnya menuju arah Pakupatan. Kedua hilirnya menuju Kasemen.
"Aliran Cibanten menuju ke Serang Hijau disitu sering terjadi luapan, arahnya lagi ke Untirta. Kalau yang ke Kasemen kurus saja di Cibanten ke Banten Lama," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pengelola Bendungan Sindangheula guna memantau debit air.
"Ketika dapat informasi intensitas tinggi kita langsung memonitoring Bendungan Sindangheula dan aliran Cibanten di Kota Serang maupun di luar," paparnya.
Hingga kini, tim masih disebar ke sejumlah titik untuk mengasesmen aliran sungai Cibanten. Nantinya akan dilakukan konjungsi sebagai pencegahan bencana.
"Belum ada kenaikan seperti di bulan Maret. Makanya kami berkoordinasi dengan pengelola Sindangheula. Karena disitu tempat penampungan air dan arahnya ke Cibanten harus diantisipasi," ujarnya.