Imbas Tragedi Kanjuruhan, PSSI: Kalau Ketua Mundur Artinya Gak Jantan

Kamis 13 Okt 2022, 21:20 WIB
Pengurus PSSI menggelar jumpa pers usai rampung menjalani pemeriksaan terkait Tragedi Kanjuruhan di Kantor Komnas HAM. (andi adam faturahman)

Pengurus PSSI menggelar jumpa pers usai rampung menjalani pemeriksaan terkait Tragedi Kanjuruhan di Kantor Komnas HAM. (andi adam faturahman)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), angkat suara terkait dengan menyeruaknya desakan mundur terhadap Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule pasca terjadinya Tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Exco PSSI, Sonhadji mengatakan, terkait dengan desakan terhadap Iwan Bule untuk mundur, dirinya tidak bisa menjawab karena hanya mewakili Iwan Bule sebagai juru bicara dalam pemeriksaan yang dilakukan Komnas HAM.

"Kalau masalah beliau mundur atau tidak, tanya langsung ke Pak Iwan Bule," kata Sonhadji di Kantor Komnas HAM, Kamis (13/10/2022).

Namun, apabila desakan itu juga menyasar kepada pengurus PSSI, lanjut dia, tindakan mundur bukanlah tindakan yang relevan untuk dilakukan salam situasi yang seperti saat ini.

"Saya selaku pengurus PSSI, mundur itu bukan tindakan yang bagus untuk menghadapi masalah seperti ini. Kalau saya katakan, sebagai Exco PSSI saya kalaju kondisi seperti ini lagi butuh pemikiran butuh macam-macam, kemudian Ketua mundur itu gak jantan," ujar dia.

"Saya bilang, tadi saya bilang sama kawan saya itu, yakni Ketua Umum. Kalau anda mundur anda tidak jantan," sambung Sonhadji.

Untuk diketahui sebelumnya, petisi daring yang mendesam Iwan Bule mundur dari jabatan Ketum PSSI telah ditandatangani lebih dari 42 ribu orang.

Adapun dalam hal ini, setidaknya ada dua petisi yang mendesak Iwan Bule mundur dari PSSI.

Yang pertama digagas Perhimpunan Jurnalis Rakyat (Pijar) dan yang kedua dimulai Emerson Yuntho.

Hingga Rabu (12/10/2022) siang pukul 15.00 WIB, petisi Pijar sudah ditandatangani lebih dari 28 ribu dari target 35 ribu.

Sementara petisi dari Emerson telah ditandatangani 16 ribu lebih dari target 25 ribu.

Jika ditotal maka pendukung Iwan Bule lengser dari jabatannya mencapai lebih dari 42 ribu.

"Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan," tulis Pijar dalam petisinya.

Sementara dalam petisi Emerson terdapat pula tuntutan agar pengurus PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) agar mundur.

"PSSI dan PT LIB dinilai bertanggung jawab atas musibah ini karena mengabaikan rekomendasi dari pihak Kepolisian agar laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tidak digelar malam hari. Federasi dan PT LIB tetap melanjutkan pertandingan pada malam hari. Muncul kesan mereka lebih mengutamakan bisnis daripada kepentingan keselamatan suporter Indonesia," tulis Emerson dalam petisinya. (adam)

Berita Terkait

News Update