ADVERTISEMENT

Tekan Angka Inflasi, Kota Serang Buka 2 Hektare Lahan Tanaman Cabai

Rabu, 12 Oktober 2022 10:53 WIB

Share
Pemkot Serang saat membuka 2 hektare lahan pertanian Cabai di Walantaka (Ist)
Pemkot Serang saat membuka 2 hektare lahan pertanian Cabai di Walantaka (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID -  Inflasi Kota Serang dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) meningkat menjadi 1,23 persen. Kenaikan inflasi (mtm) disebabkan dari sektor pangan.

Pemerintah daerah berupaya menekan angka inflasi dengan membuka sektor pertanian. Salah satunya di Walantaka, Kota Serang, ada 2 hektare lahan dibuka untuk menanam cabai.

Dengan penanaman itu, diharapkan dapat menekan kelangkaan pangan yang berada di pasaran. Sehingga harganya tidak melambung tinggi.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid mengaku telah berupaya guna meningkatkan produksi cabai maupun bawang merah.

Langkah yang ditempuh salah satunya dengan pengembangan demplot seluas 8 hekatare dan Pengembangan Kawasan Cabai (Kampung Cabai) seluas 50 hektare.

Gerakan Tanam Cabai (Gertam Cabai) di Provinsi Banten dilakukan di 5 lokasi. Di antaranya satu lokasi di Kabupaten Pandeglang, dua lokasi di Kabupaten Lebak dan satu lokasi Kabupaten Serang.

"Pertanaman cabai di Provinsi Banten melalui program sebanyak 78 hektare. Luasan ini diperkiraan memberikan kontribusi penambahan produksi cabai sebanyak 511,06 ton dengan perkiraan produktivitas 6,552 ton per hektare," katanya, Rabu (12/10/2022).

Dengan perluasan area tanam cabai sebanyak 2 hekatre di Walantaka,  diharapkan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi cabai secara mandiri.

"Dan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi cabai merah di provinsi lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak dan gas berdampak terhadap perkembangan perekonomian di daerah.

Hal ini dapat memicu terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok karena akan memicu naiknya biaya transportasi khususnya untuk transportasi angkutan barang.

"Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten menjadi salah satu kota pantauan inflasi di Provinsi Banten," ujarnya.

Ia menjelaskan, Pemkot Serang telah membentuk Satgas Pangan yang berfungsi memonitor supply pangan, menjaga distribusi serta ketersediaan pasokan serta menganggarkan 2 persen dari total APBD.

"Amanat Peraturan Menteri Keuangan untuk mengatasi dampak terjadinya inflasi yang digunakan untuk bantuan sosial kepada nelayan dan pemberian bibit kepada petani, penciptaan lapangan kerja berupa padat karya kelompok petani dan pelatihan wirausaha," jelasnya.

Ia menerangkan, ada September inflasi nasional sebesar 1,17 persen secara mtm atau sebesar 5,95 persen year on year. Sejalan dengan inflasi nasional, Provinsi Banten juga mengalami tekanan inflasi meskipun di bawah Nasional secara bulanan, yaitu 1,12 persen mtm atau sebesar 5,86 persen year on year.

"Sedangkan inflasi Kota Serang 1,23 mtm dan komoditas yang menyumbang inflasi antara lain cabai merah, beras, bawang merah, telur ayam ras, dan cabai rawit," terangnya. (Bilal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT