JAKARTA,POSKOTA.ID - Hari ini, masyarakat Indonesia memperingati 20 tahun peristiwa Bom Bali yang menewaskan ratusan orang.
Tragedi bom Bali pertama terjadi pada 12 Oktober 2002, ketika 3 bom meledak di Sari Club, Paddy's Bar, dan 1 bom meledak di depan Konsulat AS.
Akibat insiden ini, sedikitnya 202 orang dari 20 negara termasuk Indonesia, Inggris, Amerika Serikat, Brasil, Jerman, dan Selandia Baru tewas.
Adapun Australia, negara dengan jumlah korban terbanyak, 88 orang meninggal dunia.
Pada peristiwa Bom Bali 2002 atau Bom Bali I, polisi menangkap Amrozi bin Nurhasyim, M Gufron (kakak Amrozi), yang ditangkap di Ramongan, Jawa Timur, dan Mubarok yang membantu mempersiapkan pengeboman.
Sementara itu, pada 26 November 2002, Imam Samudra, pelaku bom Bali lainnya, juga ditangkap di atas pelabuhan Merak.Sedikitnya 26 orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden duka di Bali.
Sementara itu, dalang bom Bali diduga Hambali, yang ditangkap dan ditahan di penjara AS sejak 2006.
Pria bernama asli Encep Nurjaman ini ditangkap pada 14 Agustus 2003 saat buron dalam operasi gabungan CIA-Thailand di Ayutthaya, Thailand.
Setelah ditahan di beberapa penjara rahasia CIA, dia akhirnya dipindahkan ke Guantanamo pada September 2006.
Pria kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 1964 itu diyakini menjadi penghubung antara Jemaah Islamiyah dan kelompok teror Asia Tenggara al-Qaeda.
Pada Rabu,12 Oktober 2022, puluhan turis asing dari berbagai negara memadati area tugu peringatan bom Bali atau Kuta Ground Zero.