JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa banjir yang malanda Ibu Kota tak hanya dari curah hujan yang tinggi, melainkan adanya luapan air sungai Ciliwung yang mengakibatkan puluhan RT terendam banjir.
Namun, Anies mengklaim, bahwa banjir yang menggenangi puluhan RT di Jakarta tersebut dapat surut sesuai target tak lebih dari 6 jam.
"Saya mendengar dari pak Walikota (Jakarta Selatan) waktu kurang dari 6 jam sesudah permukaan air sungai normal kurang dari enam jam surut semua," ujar Anies kepada awak media di Jakarta, Selasa 11 Oktober 2022.
Orang nomor satu di Jakarta ini pun mengatakan, ketika volume air hujan melampaui sungai dan melampaui kapasitas drainase tentu akan terjadi genangan.
"Saya beri contoh kapasitas drainase kita itu 50 mm (mili meter) perhari kalau di jalan protokol sampai 150 mm perhari. Nah hujan yang kita alami kemarin ada yang 140 mm, ada 180 mm padahal terjadinya bukan dalam satu hari 180 mm dalam 2-3 jam 180 mm maka otomatis akan terjadi genangan," jelas Anies.
Tetapi, omongan Gubernur DKI Jakarta itu berbeda dengan Wakilnya Ahmad Riza Patria. Ariza sapaan akrabnya mengatakan, bahwa memang ada sejumlah titik yang tergenang lebih dari 6 jam.
"Memang ada Sejumlah titik yang genangannya cukup lama bahkan sampai 12 jam bisa lebih," kata Ariza.
"Tapi sejauh ini akan kita upayakan secepat mungkin agar adanya upaya di antaranya penyedotan air supaya genangan air cepat surut," tambahnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mementahkan teori Anies terkait penyebab banjir. Menurut BNPB fenomena banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta sudah tidak bisa dianggap lagi sebagai banjir kiriman dari hulu.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan hujan lokal dengan intensitas tinggi sudah bisa membuat Ibu Kota banjir.
Oleh karena itu, menurutnya hal tersebut disebabkan masalah pada teknis saluran pembuangan air atau drainase.