Ambruk Gegara Dihantam Banjir Bandang, Warga Desa Bayah Lebak Bangun Jembatan Sementara

Selasa 11 Okt 2022, 12:41 WIB
Masyarakat Desa Bayah Timur, Lebak saat membangun perlintasan sementara. ( Ist).

Masyarakat Desa Bayah Timur, Lebak saat membangun perlintasan sementara. ( Ist).

LEBAK, POSKOTA.CO.ID -  Masyarakat Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak membuat perlintasan sementara di jembatan Cimadur dengan menggunakan pohon bambu, lantaran bangunan oprit pada jembatan tersebut ambruk dihantam banjir bandang

Dari informasi yang berhasil dihimpun, jembatan penghubung antara Desa Bayah Timut-Mancak memiliki panjang sekitar 50 meter dengan lebar jembatan 3 meter. 

Kondisi bangunan jembatan pasca dihantam banjir bandang cukup mengkhawatirkan, bahkan beberapa hari lalu setelah dihantam banjir, jembatan tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kini masyarakat sekitar membuat perlintasan sementara di jembatan tersebut dengan menggunakan pohon bambu, dengan harapan agar pengendara roda dua dan pejalan kaki bisa melintas ke jembatan tersebut.

Kepala Desa Bayah Timur, Lebak, Rapik mengatakan, akibat dilanda banjir bandang, bangunan jembatan di desanya mengalami kerusakan yang cukup parah, hingga beberapa hari tidak bisa dilalui kendaraan.

Namun sekarang kata dia, warganya telah melakukan gotong royong membuat perlintasan sementara dari pohon bambu. Karena memang jembatan tersebut satu-satunya akses bagi kelancaran aktivitas warga.

"Bangunan Oprit jembatan ambruk dan putus total, hingga sebelumnya tidak bisa dilalui. Namun sekarang sudah dibuat perlintasan sementara dari bambu oleh warga, dan kendaraan roda dua dan pejalan kaki sudah bisa melintas di jembatan itu," ungkapnya, Selasa (11/10/2022).

Meski sudah bisa dilalui lanjut dia, namun hanya untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki saja, sementara untuk kendaraan roda empat tidak bisa melintas ke jembatan tersebut.

"Perlintasan sementara yang dibuat warga hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki saja. Kalau untuk R4 belum bisa," katanya.

Menurutnya, warganya sengaja membangun perlintasan sementara mengingat akan kebutuhan akses lalulintas demi kelancaran aktivitas masyarakat, karena masyarakat pelaku usaha, anak-anak sekolah banyak yang melintas di jalur itu.

"Memang jembatan bambu ini tingkat keamanan dan kenyamanannya kurang. Namun karena kebutuhan maka warga mengupayakan agar jembatan ini bisa dilalui dulu, tapi masyarakat yang melintas di saja harus lebih hati-hati supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan," ujarnya. 

Berita Terkait
News Update