.jpg)
IBARAT main catur, saat ini Puan Maharani tengah dimainkan. Langkah zig-zag politiknya dengan menemui sejumlah ketua umum partai, disinyalir sebagai upaya menaikan pamor dirinya.
Selain itu, langkah zig-zag Puan bisa juga ditujukan untuk menjegal 'musuh dalam selimutnya' yaitu Ganjar Pranowo.
Puan telah bertemu Ketum Nasdem, Surya Paloh; Ketum Gerindra, Prabowo Subianto; dan Ketum PKB Muhaminin Iskandar.
Terbaru, Puan bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Memang, pertemuan Puan dan Airlangga terkesan datar. Tak ada kejutan.
Pernyataan Puan juga hanya mengulang sebagaimana pertemuannya dengan Surya Paloh, Prabowo Subianto, dan Muhaimin Iskandar.
Kalau pun ada sedikit bernilai, hal itu mengemuka dari Airlangga. Ia membuka opsi untuk berkoalisi dengan PDIP.
Kalau nanti opsi itu terwujud, berarti PDIP akan bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ini artinya, KIB akan bertambah kuat untuk bertarung dalam Pilpres 2024.
Kemungkinan lain, PDIP dan Golkar akan membentuk koalisi baru yang tetap melibatkan PAN dan PPP. Bisa saja nama koalisinya berbeda.
Kalau PDIP bersama KIB, maka ada peluang Puan yang akan diusung menjadi Capres. Sedangkan Airlangga, harus mau menjadi Cawapres.
Kalau komposisi tersebut terwujud, maka peluang Ganjar Pranowo menjadi Capres atau Cawapres praktis tertutup. Ganjar hanya bisa menjadi penggembira atau ikut terlibat sebagai tim sukses Puan saja.
Hal itu tampaknya yang diinginkan PDIP. Dengan cara ini, Puan berhasil membendung Ganjar meraih tiket Capres. Bila jadi kenyataan, menjadi bukti kepiawaian Puan dalam berpolitik.
