ADVERTISEMENT

Resesi Ekonomi 2023 Mengancam Ekonomi Dunia, Ini Penyebab dan Dampaknya

Kamis, 6 Oktober 2022 09:59 WIB

Share
Penyebab dan dampak dari resesi ekonomi 2023. (Foto/Freepik/jcomp)
Penyebab dan dampak dari resesi ekonomi 2023. (Foto/Freepik/jcomp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ekonomi Dunia tengah terancam resesi ekonomi yang dipastikan terjadi pada tahun depan. Diketahui hampir semua negara maju dan berkembang akan mengalami resesi, tidak terkecuali Indonesia.

Pada dasarnya, dikutip sikapiuangmu.ojk.go.id, resesi merupakan suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Bank Dunia mencatat penyebab terjadinya resesi 2023 dipicu saat bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi.

Selain dipicu bank sentral di seluruh dunia yang menaikkan suku bunga, beragam pemicu lainnya, seperti pandemi COVID-19 dan konflik Rusia-Ukraina yang membuat rantai pasukan komoditas yang diperlukan berbagai negara menjadi sulit.

Kenaikkan suku bunga inilah yang akan menghambat proses pemulihan ekonomi global. Hal ini dikarenakan Produk Domestik Bruto (PDB) global akan melambat menjadi 0,5 persen pada 2023 mendatang.

“Pertumbuhan global melambat tajam, dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass.

Ketika resesi, perekonomian di suatu negara tidak mengalami pertumbuhan karena semua aktivitas menurun secara signifikan. Maka, hal ini akan mengakibatkan dampak yang dirasakan bagi berbagai pihak.

1. Dampak yang terjadi membuat ekonomi melambat, sehingga sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak beroperasi

2. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman

3. Ekonomi yang semakin sulit akan berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat. Kondisi ini dikarenakan masyarakat lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT