ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Politik Rakyat

Kamis, 6 Oktober 2022 08:30 WIB

Share
Kartun Obrolan Warteg: Politik Rakyat. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Obrolan Warteg: Politik Rakyat. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

NETRALITAS adalah hal yang rutin diingatkan berbagai kalangan kepada TNI/Polri dan ASN setiap gelaran pemilu, baik pilpres, pileg maupun pilkada.

Netralitas berarti bersikap netral, tidak terseret politik praktis. Tidak mempengaruhi, menekan, ataupun memaksa orang lain dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilu.

“Itulah sebabnya anggota TNI/Polri dan ASN tidak memiliki hak pilih, tetapi tetap mempunyai hak untuk dipilih,” kata mas Bro mengawali obrolan warteg sambil maksi bersama sohibnya, Yudi dan Heri.

“Artinya TNI/Polri dan ASN tidak dibenarkan ikut berpolitik praktis. Politik yang digunakan adalah politik negara. Politik untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan perorangan atau kelompoknya,” tambah Yudi.

“Terus kalau ada anggota TNI /Polri di tempat kampanye?” tanya Heri.

“Kehadiran anggota TNI/Polri di tempat kampanye untuk mengawal dan mengamankan agar kampanye berjalan tertib, aman, damai, lancar serta baik dan benar,” kata mas Bro.

“Jadi kalau ikut teriak yes, coblos nomor..Tidak boleh dong?” kata Heri.

“Jelas melanggar, itu bagian dari sikap tidak netral,” ujar mas Bro.

“Tapi kalau ikut nyanyi karena saat kampanye tampil artis penyanyi idolanya, gimana? “ tanya Heri lagi.

“Nggak usah yang aneh – aneh. Mereka sudah paham mana yang netral, mana yang sudah menjurus. Tidak perlu dirinci,” kata mas Bro.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT